Aldo Agarwood Manfaatkan Limbah Tulang dan Kayu Jadi Handycraft Aksesoris Etnik

TIMESINDONESIA, JEMBER – Terwujudnya peningkatan perekonomian dengan dukungan dunia usaha yang mandiri dan pasar lebih luas sangat penting pada era saat ini. Seperti halnya handycraft, sebuah keterampilan untuk menghasilkan karya seni sedetail mungkin agar memiliki nilai jual lebih.
Salah satunya Aldo Agarwood. Handycraft asal Balung, Jember yang mengutamakan kepuasan pelanggan dengan selalu memberikan model dan jenis aksesoris yang up to date atau sedang tren saat ini.
Advertisement
"Semua produk yang dihasilkan oleh Aldo Agarwood asli buatan tangan. Bahan yang digunakan pun terbuat dari tulang dan kayu," ungkap owner Aldo Agarwood, Ela Marnia.
Produk gelang Aldo Agarwood. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Menurutnya, bahan yang digunakan dengan memanfaatkan limbah tulang dan kayu yang dikombinasikan dengan ikatan tali Jepang, serta beberapa material lainnya menjadi aksesoris yang terkesan etnik dan artistik, memiliki nilai jual berbeda dari yang lain.
Selain itu, semua aksesorisnya dibuat dengan tangan, sehingga mengandalkan tenaga kerja lokal ketimbang memanfaatkan mesin. "Dengan mengedepankan inovasi hingga menemukan ide-ide terbaru. Etnik dan unik itulah alasan mengapa orang-orang harus memilih aksesoris buatan tangan ini," lanjutnya.
Sesuai dengan tagline, Aldo Agarwood semakin mengedepankan model beberapa produk yang dihasilkan berupa kalung, gelang, pipa rokok, hingga tasbih.
Dibanderol mulai harga 35.000 rupiah hingga 150.000 rupiah, Aldo Agarwood memiliki misi menyalurkan pengusaha dan pengrajin untuk lebih mendorong jiwa sebagai pengusaha profesional.
Produk tasbih Aldo Agarwood. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
"Handycraft yang dihasilkan oleh Aldo Agarwood bisa kita jadikan sebagai souvernir. Itu karena yang dihasilkan dari handycraft Aldo Agarwood ini merupakan produk seni pakai yang bernilai dan bermanfaat," pungkas Ela Marnia.
Beberapa waktu lalu, Aldo Agarwood memiliki kesempatan untuk unjuk gigi dalam acara Jember Expo yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) Cabang Jember. Acara yang bertajuk Gerakan UMKM Beranjak Bangkit (Geber UMKM) diharapkan dapat mendorong penerapan digitalisasi dalam promosi produk UMKM.
Dalam kegiatan ini, BI memfasilitasi promosi produk UMKM binaan maupun mitra binaan yang telah terkurasi melalui e-catalogue dalam pameran virtual Jember Expo Geber UMKM.
Selain promosi, BI juga memfasilitasi business matching UMKM secara virtual, yang dalam kegiatan ini mempertemukan antara UMKM dengan pasar modern, eksportir maupun pembeli potensial dari luar negeri yang diharapkan dapat memperluas akses pasar UMKM.
Dengan diadakannya bussiness matching ini, bisa berdampak terhadap peningkatan inovasi UMKM seperti produk handycraft Aldo Agarwood dan lainnya. Disamping itu , juga bisa meningkatan kualitas serta peningkatan kerja sama bisnis yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan omset UMKM. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |