Punya Nilai Ekonomi Tinggi, Tanaman Kapas Akan Dibudidayakan di Ngawi

TIMESINDONESIA, NGAWI – Komoditas pertanian di Kabupaten Ngawi bakal lebih bervariasi. Para petani, kedepan direncanakan mulai melakukan budidaya tanaman kapas yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Mengawali hal itu, PT Javas Mandiri Prawara Konsultan menggandeng Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) akan mengembangkan tanaman kapas di Kabupaten Ngawi.
Advertisement
"Pemkab Ngawi difasilitasi PT Javas bersama BRIN, akan mengembangkan komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang lebih baik di Ngawi, salah satu pilihannya tanaman kapas kharisma," kata Direktur PT Javas, Malik Widodo kepada TIMES Indonesia, Sabtu (18/12/2021).
Malik menjelaskan, wacana untuk mengembangkan tanaman kapas di Ngawi, berdasar data bahwa saat ini kebutuhan kapas secara nasional masih tergantung pada impor. Dan perlunya mengembangkan tanaman kapas varietas unggul untuk memenuhi kebutuhan kapas skala lokal.
Malik melanjutkan, selain itu, juga atas dasar bahwa tanaman kapas merupakan salah satu komoditi pertanian yang memiliki nilai tinggi dibandingkan dengan komoditas lain.
"Sehingga tidak ada salahnya untuk dikembangkan di Kabupaten Ngawi," ucapnya.
Tanaman kapas disebut Malik, bisa menjadi solusi usaha pertanian petani di Ngawi selain komoditas pangan seperti padi. Terlebih tanaman kapas, disebut Malik, secara perawatan lebih mudah, lebih murah ketimbang jenis tanaman lainnya.
Selain rencana pengembangan tanaman kapas, Malik mengungkapkan, para petani nantinya juga akan ada jaminan pemasaran kapas pasca panen. PT Javas, kata Malik, dalam program pengembangan ini juga telah menggandeng perusahaan untuk menyerap hasil panen kapas milik petani.
"Kami sudah berkoordinasi dengan asosiasi tekstil Indonesi, untuk bisa memberikan jaminan pasar. Mudah-mudahan kedepan bisa kita realisasikan sehingga pendapatan masyarakat bisa lebih cepat kita tingkatkan," urai Malik.
Sebagai langkah awal, uji coba penanaman kapas telah dilakukan PT Javas di Ngawi. Malik menyebut, luasan lahan uji coba mencapai 1,5 hektar tanaman kapas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi mengatakan, budidaya tanaman kapas di Kabupaten Ngawi termasuk hal baru. Untuk itu, Dispertan Ngawi bakal segera melakukan Demotration Plot (Demplot) tanaman kapas.
"Tahun ini Insya Allah kita akan melakukan Demplot, di lahan kering, sedang, dan basah. Karena kalau kita di petani, harus diberi contoh dulu, nanti setelah Demplot, hasilnya seperti apa, cocok tidak di Kabupaten Ngawi," ucapnya.
Supardi mengatakan, peluang budidaya tanaman kapas di Ngawi cukup bagus. Khususnya untuk daerah sisi utara sungai Bengawan solo. Mulai dari Kecamatan Karanganyar hingga Karangjati, yang memiliki lahan dengan karakter kering.
Dia pun berharap, dengan adanya rencana budidaya tanaman kapas, hal itu akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan petani di Kabupaten Ngawi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |