Ekonomi

Talas Beneng Kualitas Ekspor Mulai Dikembangkan di Banjarnegara

Rabu, 16 Februari 2022 - 20:45 | 196.70k
Suhadi, petani dan pengepul daun talas beneng memilah daun talas untuk dirajang. (FOTO : Muchlas Hamidi/ TIMES Indonesia)
Suhadi, petani dan pengepul daun talas beneng memilah daun talas untuk dirajang. (FOTO : Muchlas Hamidi/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARATalas beneng mulai dikembangkan oleh para petani di Kecamatan Punggelan dan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.

Rupanya tanaman ini menjadi alternatif baru karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Umbinya atau talas dapat dibuat beragam makanan, batang dibuat pakan ternak karena berserat tinggi dan daunnya diekspor ke Selandia Baru, Jepang dan Belanda.

Advertisement

Suhadi, asal RT 04/ RW 5 Kampung Winong Desa Karanganyar Kecamatan Purwanegara, salah satu pengembang tanaman ini menyampaikan, permintaan ekspor tinggi bahkan petani Banjarnegara belum mampu memenuhi kuota.

Talas Beneng b

Bahkan ia siap menampung daun talas tersebut dari para petani. "Sekarang sudah banyak yang tanam di sini mas. Tapi baru puluhan hektare," katanya, Rabu (16/2/2022).

Berapa harga umbi dan daunya?. Harga saat ini kata Suhadi, atau dia beli ke petani Rp 1000/kg daun basah. Harga talas atau umbinya juga Rp 1000/kg.

Kemudian berapa lama masa tanam umbi beneng hingga keluar umbi dan daun super?.

Disampiakan, daun talas bisa dipanen sejak umur tanaman 3 bulan. Sedang umur tanaman adalah 2 tahun.

"Jadi selama dua tahun ini, kita dapat memanen daunnya. Tentunya saja  daun yang bagus adalah yang sudah menguning di pohon," kata Suhadi lagi.

Setelah dua tahun ini, kita tinggal memanen umbinya. Jika tanahnya subur, maka pohonnya besar dan umbinya bisa mencapai 25 kg/pohon.

Talas Beneng c

"Jadi menurut saya, sangat potensial. Apalagi  pasar Ekspornya terbuka  lebar," imbuh Suhadi seraya menambahkan bahwa daun yang ia beli dari masyarakat diolah atau dirajang seperti daun tembakau.

Terpisah Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Banjarnegara Erwin Indriatmoko SP menyampaikan sangat mengapreasiasi para petani Banjarnegara melakukan terobosan di bidang pertanian.

"Memang sudah saatnya ada perubahan ke petani milenial yg lebih bisa dan mampu membaca peluang - peluang ekonomis komiditas termasuk pasarnya," imbuh Erwin.

Ditambahkan, pengembangan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi perlu dan penting untuk dikembangkan baik melalui introduksi dari daerah diluar Kabupaten Banjarnegara.

Karena banyak sekali komoditas-komoditas di luar daerah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan ternyata cocok dikembangkan di Kabupaten Banjarnegara.

Dan mempunyai produksi yang luar biasa seperti tanaman umbi - umbian seperti talas beneng, pisang dan juga nanas madu dari Kabupaten Subang sudah banyak yang mengembangkan di Kabupaten Banjarnegara.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES