Bahan Baku Gandum Diimpor Dari Ukraina, Indofood Jamin Produksi Indomie Masih Aman

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Utama Indofood, Franciscus Welirang menjamin perang Rusia-Ukraina tidak terlalu berdampak terhadap produksi Indomie. Hal itu disampaikan karena bahan pokok produksi yakni gandum yang memang diimpor dari Ukraina.
Selain itu, dia juga optimistis harga gandum tak akan terpengaruh karena masa panen gandum baru jatuh pada Juli nanti. Sedangkan cadangan gandum di gudang milik perusahaannya masih cukup untuk memenuhi produksi hingga masa panen datang.
Advertisement
Menurut Franciscus, Indomie akan tetap diproduksi dan merupakan berusaha membuat harganya stabil. Dia menjamin kepuasan pelanggan merupakan prioritas perusahaan, walaupun harus melakukan penyesuaian dari berbagai sektor. Oleh karena itu, mereka terus berinovasi.
"Sampai hari ini, sampai bulan depan, dan dua bulan ke depan, menurut saya tidak ada gangguan kok. Sudah ada impor dari Ukraina sejak Februari tahun lalu. Dia akan panen nanti Agustus, Juli Agustus, September. Ya hari ini sudah tidak ada gandum dari Ukraina," kata Franciscus di Jakarta, Sabtu (5/3/2022).
Kemudian, dia meminta oknum tertentu tidak membuat keributan dan menyebar kekhawatiran bagi konsumen. Dia memohon kepada pelanggan agar tetap setia dengan layanan saat ini, karena sebentar lagi perusahaannya akan merilis hasil inovasi terbaru.
Dia menjamin semua akan tertangani dengan baik, perihal impor gandum dia menjelaskan. Indonesia tidak sepenuhnya bergantung kepada Ukraina, tapi juga kepada negara lain yang nilai panenya juga besar. Jadi harga Indomie dijamin tidak akan naik.
"Kok pada ribut semuanya? Seolah-olah wah, memangnya hanya Ukraina? Kenaikan itu sifatnya spekulatif. Kita kan nggak tahu nanti Juli-Agustus, dan ada negara lain yang panen. Sampai hari ini saya tidak melihat adanya gangguan-gangguan cuaca terhadap tanaman-tanaman panen gandum yang berjalan," imbuhnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menilai perang Rusia-Ukraina akan berdampak terhadap ekonomi Indonesia. Salah satunya naiknya harga sejumlah harga pangan mulai dari mi instan, mie ayam, dan roti-rotian.
Dia mengatakan, prediksi tersebut bukan tanpa alasan, karena memang faktanya Indonesia selama ini sangat aktif melakukan impor gandum dari Ukraina. "Kalau kita makan mi instan atau mie ayam itu sebentar lagi naik harganya karena kita sangat bergantung pada impor gandum dari Ukraina," pungkas Tulus Abadi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |