Miniatur Kapal dari Bambu Karya Dua Pemuda Kota Probolinggo Diapresiasi Wagub Jatim

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Hasil kerajinan dua orang pemuda di Kota Probolinggo, Jawa Timur ini benar-benar unik dan menakjubkan. Hanya bermodal bambu sebagai bahan dasar disulap menjadi minitur kapal dan perahu.
Dua pemuda asal Dusun Kebon Jeruk Blok Sumber Ardi Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo, Jawa Timur ini memanfaatkan sumber alam bambu di wilayahnya menjadi kerjinan yang cantik, unik dan antik
Advertisement
Namanya Muhammad Rizal Awidad (16) dan Nur Wahyu Musafak (17). Pemuda Blok Sumber Ardi ini memanfaatkan bambu jenis bambu duri di sekitar kampungnya, menjadi kerajinan miniatur perahu atau kapal pinisi.
Muhammad Rizal Awidad dan Nur Wahyu Musafak Saat merakit miniatur kapal pinisi (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)
Ya, bahan dasar miniatur Kapal pinisi rakitan dua pemuda Wonoasih ini sangatlah mudah didapatkan. Rumpun bambu jenis bambu duri masih terjaga kelestariannya. Berbekal ilmu dari pamannya, Jayadi, dua pemuda kreatif ini mulai belajar bagaimana cara membuat dan merakit kapal pinisi.
Dan kini, tak tanggung-tanggung, karya mereka kini sudah dikenal di tingkat regional. Bakat kedua pemuda ini pada awalnya di temukan oleh guru ngajinya, Ustaz Sumadi, dan putrinya Is Aida Latifah, yang juga penggerak UMKM di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
"Mereka berdua ini santri kami, yang mengaji di mushala Darul Karomah. Awalnya, mereka saya mintai tolong untuk membuat pot bunga, eh, ternyata mereka bisa, lalu saya suruh buat pagar bambu, dan merekapun bisa," kata ustaz Sumadi, Jumat (18/3/2022) kepada TIMES Indonesia.
"Lalu mereka kami dorong untuk belajar membuat karya yang lain, dan merekapun bisa membuat miniature kapal ini," imbuhnya.
Wahyu dan Rizal pun tak putus asa untuk belajar merakit miniatur kapal pinisi dari pamannya. Berbekal ilmu itulah, akhirnya usaha mereka membuahkan hasil.
"Awalnya kami sulit sekali belajarnya, dan sering gagal. Tapi karena sering berlatih, akhirnya kami bisa membuat miniatur kapal pinisi dari bambu duri. Dulu itu kami sering dipandang remeh oleh warga, duh, jek de’maah, tadek lakonnah (duh,mau kenama, ngapin buat itu)," cerita Rizal.
Tapi cibiran itu dijadikan pelecut semangat buat mereka berkarya. Mereka terus berlatih dan merakit sebuah miniatur kapal pinisi. Di awal pembuatan miniatur, mereka kesulitan modal, dan peralatan. Ini dimaklumi, Wahyu salah satu dari mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Mereka bercerita, ketika mereka kesulitan modal, mereka datang ke guru ngaji kami ustaz Sumadi. Dan kebutuhan kami untuk membuat miniatur, alhamdulillah terpenuhi setelah dibantu beliau.
Karya pertama mereka adalah tiga buah miniature kapal pinisi, yang di lombakan dalam ajang lomba kerajinan dari bambu yang dilakasanakan oleh Kecamatan Wonoasih. Dan Alhamdulillah, mereka berhasil meraih juara harapan tiga, dan diapresiasi penghargaan senilai satu juta rupiah.
Tak hanya itu, karya merekapun diapresiasi Pemkot Probolinggo, dalam ajang lomba kreasi bambu tingkat kecamatan Wonoasih. Karya mereka dibeli oleh Kecamatan Wonoasih, seharga 150 ribu rupiah per biji.
Selanjutnya mereka tak berhenti berlajar, mereka membuat lagi miniature kapal pinisi yang berukuran bersar, dan karya mereka di pamerkan dalam ajang refleksi tiga tahun Handal mengabdi di awal bulan januari 2022.
Dan lagi, karya mereka diapresiasi oleh Wakil Gubernur Jawa timur, Emil Dardak. Bahkan Emil Dardak, membeli dua buah miniatur kapal pinisi karya mereka. Tak hanya sampau di situ, dari ajang ini pula dua pemuda kreatif asli Wonoasih ini, juga dijadwalkan bertemu Wagub Emil Dardak, pada Senin (21/3/2022)
Kini, pesanan miniatur kapal pinisi karya Wahyu dan Rizal terus mengalir. Saat ini mereka menggarap miniatur pesanan beberapa sekolah dari Kota Proboliggo. Karya merekapun kini sudah mulai dikenal. Bahkan mereka kini juga menerima pesanan miniatur kapal pinisi dari luar Kota Probolinggo.
Melihat geliat dua pemuda Kota Probolinggo yang masih duduk di bangku SMK ini, juga membuat beberapa sekolah mengundang mereka untuk menjadi narasumber dan juga inspirator bagi anak didiknya. Mereka diundang untuk berbagi ilmunya membuat miniatur perahu dan kapal pinisi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |