
TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Sejumlah warung makan atau warung nasi di Majalengka, Jawa Barat, yang khas menyediakan sambal sebagai menu andalannya, kini mulai bersiap untuk mengurangi porsi sambelnya. Alasannya, harga cabai merah maupun cabe rawit sebagai bahan utama pembuatan sambal, kini harganya masih tinggi alias mahal.
Di Pasar Tradisional Cigasong Kabupaten Majalengka contohnya, saat ini harga cabai merah, Rp 70 ribu per kilogram. Sementara, harga cabai rawit merah juga tinggi, yakni Rp 50 ribu per kilogram.
Advertisement
Salah satu pengelola warung makan di Majalengka, Wati mengatakan, saat ini pihaknya mulai mengurangi jumlah produksi memasak sambal. Mengingat harga cabe merah saat ini masih mahal.
"Biasanya sambalnya dimasak, sekarang karena harga cabe merah mahal, ganti menu jadi sambal dadakan sajah. Jadi dibuat sambal ketika ada yang pesan sajah," ungkapnya, Rabu, (18/5/2022).
Wati menambahkan, jika harga cabe murah, biasannya warung makan yang ia kelola menyediakan sambal yang sudah dimasak.
"Kalau sambal yang dimasak itu lebih awet, tapi buatnya harus banyak. Sekarang harga cabenya masih mahal, beli cabenya sedikit sajah, untuk sambal dadakan," ujarnya.
Pengelola Pasar Cigasong Majalengka, Supriadi membenarkan, bahwasanya harga cabe merah dan cabe merah rawit masih tinggi.
Saat ini harga cabe merah masih di angka Rp 70 ribu. Harga cabe rawit merah di angka Rp 50 ribu.
"Di pasar ini masih mahal untuk harga cabai merah," ungkapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |