Tumbuh Positif, Google Proyeksikan Potensi Ekonomi Digital Indonesia Capai USD 140 Miliar di Tahun 2025

TIMESINDONESIA, JAKARTA – President Google Asia Pacifik Scoot Beamount memproyeksikan potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 akan tumbuh mencapai USD140 Miliar. Hal itu disampaikan Scoot kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate di sela-sela acara World Economy Forum di Davos, Swiss, kemarin.
Proyeksi itu bisa tercapai jika Indonesia mampu memanfaatkan ruang digital dan menghindari penyalahgunaan penggunaan teknologi informasi. Pengembangan ekonomi digital menjadi salah satu strategi utama transformasi ekonomi Indonesia dan ditujukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Advertisement
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa 24 Mei 2022, disampaikan jika pengembangan ekonomi digital ini juga didorong oleh adanya pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung menggunakan platform digital di berbagai sektor.
"Google mempunyai atensi yang cukup tinggi karena perkembangan digital ekonomi Indonesia selama Covid-19 bertumbuh positif, tahun 2021 ekonomi digital menjadi double digit dan tahun 2022 kuartal pertama tumbuh sebesar tujuh persen," kata Menteri Johnny.
Pertemuan bilateral ini dilakukan menindaklanjuti kerjasama pemerintah Indonesia dengan Google tentang ekositem digital agar semakin bermanfaat bagi masyarakat. Kerjasama yang sudah dilakukan antara lain program pengembangan sumber daya manusia, pemanfaatan sistem digital dan penanggulangan berita hoax.
"Dengan memperluas jaringan infratruktur dan penguatan sumber daya manusia, maka peluang ekonomi digital semakin bermanfaat," ujarnya.
Tren positif perkembangan ekonomi digital juga sejalan dengan perkembangan investasi. Hasil studi Google, Temasek, Bain & Company (2021) menunjukan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Q1-2021 sebesar USD4,7 miliar dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.
Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara. Bahkan, Indonesia melampaui Singapura dalam hal daftar tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara.
Selain melakukan pertemuan bilateral dengan Google Asia Pacific, dalam kunjungannya Menkominfo juga bertemu beberapa petinggi perusahaan platform digital seperti Presiden Qualcomm, President Traveloka Caesar Indra, General Counsel and Public Policy Advisor Traveloka Dimas Nandaraditya, dan VP of Public Policy, Gov. Relations and Sustainability Traveloka Widya Listyowulan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |