TIMESINDONESIA, JAKARTA – Malaysia akan hentikan ekpsor daging ayam ke luar negeri terhitung mulai Juni ini. Hal ini terkait berkurangnya stok di dalam negeri sendiri serta naiknya beberapa bahan makanan lain.
Sebelumnya diketahui tiap bulannya Malaysia mengekspor 3,6 juta ekor ekor ayam siap masak ke luar negeri. Kelangkaan di beberapa rumah jagal menjadi sorotan terutama bagi warga Malaysia sendiri.
Advertisement
Dilansir dari South China Morning Post Pendana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengungkap bahwa hal ini dilakukan sementara hingga persediaan di negara tersebut stabil. Pemerintah bahkan mematok harga pasaran 8,9 ringgit atau sekitar Rp 30 K per ekor.
Kelangkaan daging ayam ini dimulai dengan beredarnya berita bahwa sebuah peternakan besar lokal bernama Cartel akan menghentikan operasi mereka. Dilaporkan surat kabar setempat, mereka akan mulai berhenti beroperasi akhir minggu ini.
Naiknya bahan pangan di Asia Tenggara ditengarai telah telah terjadi sejak 2017 lalu. Beberapa bahan pangan naik hingga 4% dan beberapa lainnya seperti ayam dan sayur naik hingga 10 persen. Konflik Rusia dan Ukraina juga menjadi salah satu pendongkrak naiknya harga pangan ini.
Selain daging ayam, sebelumnya Malaysia juga menghentikan ekspor kelapa dan susu evaporasi. Hal ini digadang-gadang juga berkenaan dengan langkanya stok dan naiknya harga barang-barang tersebut yang di negara pemilik Petronas Tower ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Irfan Anshori |
| Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
