Ekonomi

Pasca Kenaikan Harga BBM, Harga Bahan Pokok di Probolinggo Masih Stabil

Rabu, 07 September 2022 - 12:53 | 33.81k
Pemkab Probolinggo bersama Satgas Pangan sedang melakukan sidak pada pedagang pasar Semampir. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Pemkab Probolinggo bersama Satgas Pangan sedang melakukan sidak pada pedagang pasar Semampir. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Setelah kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), Pemkab Probolinggo turun ke pasar untuk memastikan harga bahan pokok. Alhasil, hingga Rabu (7/9/2022) ini, harga sejumlah komoditas di pasar tradisional Probolinggo masih stabil.

Itu dipastikan setelah Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, beserta Tim Satgas Pangan, melakukan Inspeksi Mendadak atau Sidak di pasar tradisional  Semampir, Kraksaan.

"Harga sejumlah bahan pokok di pasar Semampir, masih cenderung stabil. Dari 12 komoditi bahan baku, hanya daging ayam boiler yang mengalami kenaikan. Itu pun hanya Rp 2.000 perkilogramnya," ungkap Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto.

pasar-Probolinggo-2.jpgKepala DKUPP sedang menanyakan soal harga bahan baku pada pedagang. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

Anung menyebutkan, pihaknya akan kembali melakukan pemantauan harga tersebut dua pekan ke depan. Untuk mengontrol kenaikan harga tersebut agar tidak melebihi dari batas kewajaran usai kenaikan BBM.

"Kami sudah pantau semua harga. Hasilnya masih stabil. Dua minggu lagi kami akan datang lagi," katanya.

Kabag Administrasi Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Probolinggo, Susilo Isnadi menyampaikan, dampak kenaikan BBM saat ini masih belum terasa pada harga bahan pokok di pasaran. Sebab, menurutnya, stok bahan yang ada saat ini merupakan stok sebelum kenaikan BBM.

"Tidak menutup kemungkinan, harga bahan pokok itu akan mengalami kenaikan beberapa hari ke depan. Sebab BBM itu merupakan bahan dasar yang dapat mempengaruhi seluruh harga komoditi," katanya.

Potensi kenaikan harga bahan pokok ini menurutnya, dapat mempengaruhi inflasi daerah. Untuk sementara, inflasi daerah masih stabil di angka 3.0. Tidak menutup kemungkinan harus itu akan terjadi jika tidak dikawal dan dipantau. 

"Salah satunya dengan subsidi pemerintah ini agar bisa tersalurkan dengan tepat sasaran," tandas Susilo Isnadi, usai melaksanakan Sidak bahan pokok pasca kenaikan harga BBM di salah satu pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES