Ekonomi

Bantu UMKM Bandung, Festival Saudagar Jawa Barat Sediakan Info dan Stan Bisnis Kedai Kopi

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 11:06 | 58.61k
Salah satu konseptor Kopi Saudagar (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)
Salah satu konseptor Kopi Saudagar (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Peminat kopi seperti tiada henti, apalagi di perkotaan seperti Bandung yang dikenal sebagai surga kuliner. Tak heran bila pebisnis kopi skala UMKM bermunculan seperti jamur di musim hujan.

Namun, untuk memulai bisnis kopi, tentu tak hanya memikirkan jenis kopi apa yang dijual. Akan tetapi, perlu juga dipertimbangkan bagaimana memilih booth atau stan kopi yang menarik dengan desain yang unik.

Belum banyak yang melirik binis membuat booth atau kedai kopi ini. Bagi yang berkeinginan dan tertarik berbisnis kopi dalam bentuk booth kopi, di Festival Saudagar Jawa Barat yang diselenggarakan dari 5-9 Oktober 2022 di BTM Cicadas ini tersedia

Salah-satu-produk-Kopi-Saudagar.jpgSalah satu produk Kopi Saudagar yang diperjualbelikan. (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)

"Kopi Saudagar memang sudah saya rencanakan konsepnya dalam bentuk booth kopi ini  bersama Pak Faqih supaya orang-orang yang ingin berwirausaha bisa segera memulai," ulas salah satu konseptor Kopi Saudagar, Gari Nurahman.

Booth kopi ini sudah berjalan di beberapa tempat seperti lokasi di Buah Batu, belakang TransMart, di Margahayu. Nah melalui konsep tersebut, kopi Saudagar dibentuk juga. 

Bagi banyak orang, membuka usaha kopi dan minuman kekinian seperti minuman Capucino, thai tea dipandang mewah dan sulit. Namun, hal itu tidak berlaku di penawaran pembuatan booth kopi, Saudagar Kopi.

"Siapa pun yang ingin usaha kopi, tidak melihat latar belakang akademisnya, yang penting dia mau, maka bisa memulai usaha kopi ini," ujar Gari. Bila ada kendala keilmuan, maka kami siap mengajari dan mendidiknya hingga ia bisa mengolah kopi dan menyajikannya," lanjut Gari. 

Gari menjelaskan, harga booth kopi Saudagar Kopi tersebut sekitar Rp7 jutaan lebih. ‘Tetapi akan bisa kembali modal dengan cepat bila mau bersungguh-sungguh menjalankan bisnis.

Apalagi bila mendapatkan lokasi 'tongkrongan' yang pas dengan target konsumennya, maka keuntungan bisa didapat berkali lipat. "Bayangkan saja, orang yang fanatik dengan kopi asli, ia akan rela mencari kopi tersebut dan bila sudah cocok, ia tidak akan kemana mana," ulas Gari.

kopi-Saudagar.jpgContoh Booth kopi Saudagar. (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)
 
Menurut Gari, kopi masih banyak diekspor, sementara pasar domestik belum banyak digarap oleh pebisnis kopi. "Harapannya dengan banyaknya booth kopi ini, banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi kopi, baik kopi arabika ataupun robusta," jelas Gari dengan ramahnya. 

Bagi yang minat untuk memulai usaha booth Kopi Saudagar ini, prosesnya mudah dan sederhana. Mereka yang mau merogoh koceknya untuk membeli perangkat kopi dan ilmunya, bisa datang di stand ISMI, Festival Saudagar Jawa Barat ini. 

Mereka yang membeli Booth Kopi Saudagar akan mendaptkan perangkat jualan juga bahan kopi untuk 100 gelas, juga mendapat ilmu tentang barista kopi. Bagaimana meracik kopi dan minuman kekinian seperti red velvet, es blend, capucino, dan lain-lain, semua akan dipraktikkan.

"Bila ada hal-hal yang up date tentang kopi juga akan diinformasikan. Kami akan didik mereka jadi calon pengusaha yang bisa berkontribusi ekonomi untuk dirinya sendiri. Semoga saja dengan banyak yang menjual booth Saudagar Kopi, kami bisa membantu para petani kopi dengan pendistribusian dan penjualannya," ujar Gari. 

Berbicara perihal asal kopi dan jenisnya, ada beragam sumber. Kopi di pulau Jawa atau non pulau Jawa punya kelebihannya masing masing. Indonesia yang kaya akan kopi memberikan peluang untuk berbisnis di sektor ini bagi masyarakatnya.

Kopi Saudagar berasal dari daerah pulau Jawa khususnya. Kopi yang Gari berikan utamanya kopi yang berasal dari Jawa Barat. Misalnya, kopi arabika diambil dari wilayah Bandung Selatan. Sementara untuk jenis robusta diambil dari daerah Ciamis, Tasik, dan Kuningan. ‘

Gari tidak mengambil kopi robusta dari luar Pulau Jawa, seperti Lampung atau Palembang. Karena peminum kopi yang masih pemula, jika diberikan robusta dari daerah tadi jantungnya akan berdebar.

"Ini sebetulnya efek awal biasa untuk peminum kopi. Nanti, jika sudah terbiasa, maka akan biasa juga. Tapi, bila efek itu membuat peminum kopi awal jadi enggan minum kopi lagi, Gari tidak berharap itu terjadi," papar Gari. 

Sementara, untuk kopi yang berasal dari Jawa Barat, lebih soft atau friendly. "Bagi para pemula yang minum kopi, akan lebih aman, terutama untuk organ lambung relatif tidak sekeras efek kopi dari Sumatera," ujar pemilik Perma Kopi ini.  

Gari pun menuturkan bahwa untuk memiliki booth kopi Saudagar ini investasinya sekitar Rp7,2 jutaan. Sementara untuk bisa memiliki kedai yang lebih besar investasinya lebih besar lagi. Karena, alat alat yang digunakan juga berbeda, lebih lengkap. Misalnya, mesin kopi, peralatan racik, dan bahan atau kelengkapan lainnya.

Selain seperangkat alat usaha tersebut, Gari pun melalui ISMI memberikan media promosi melalui Koperasi Saudagar jabar Syariah (KSJS) dan di KSJS. "Ada juga tim yang mengurusi promosi sosial medianya," ulas Gari. 

Jadi, yang berminat memiliki booth kopi ini akan dibantu sehingga bisa memulai buka usaha kopi dengan nyaman. Hanya dengan satu orang saja, bisa memulai usaha kopi.

"Tempatnya bisa menarik orang untuk ngopi. Adanya booth ini supaya menarik minat masyarat menyenangi kopi, bukan kopi sachet/kemasan karena kurang baik untuk kesehatan," jelasnya.

Gari berharap dengan memproduksi kedai kopi ini bisa merangsang jiwa wirausaha dan perekonomian masyarakat di Bandung kembali meningkat pasca pandemi ini.

Ia bercita cita dengan banyaknya pelaku UMKM di bidang usaha kopi, terutama di Bandung, masyarakat bisa menikmati kopi asli dengan harga terjangkau. Selain itu, bisa membuka peluang berbisnis tanpa harus pusing dengan riset produk. "Tinggal mau, ada dana, usaha bisa segera jalan," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES