Ekonomi

Pasokan Melimpah, Harga Cabai di Kabupaten Sleman Turun

Selasa, 18 Oktober 2022 - 13:06 | 40.28k
Petani merugi karena harga cabai turun. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Petani merugi karena harga cabai turun. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SLEMANHarga cabai merah keriting dan rawit merah yang sebelumnya bertahan tinggi di Kabupaten Sleman, saat ini secara perlahan harganya mulai turun.

Kepala Bidang Usaha Perdagangan, Disperidag Pemkab Sleman, Nia Astuti memperkirakan penurunan harga ini disebabkan oleh pasokan ditingkat petani meningkat. Sehingga, stok di pasaran melimpah.  

"Mengapa ini turun, analisa kami mungkin karena pasokan cabai mulai banyak di masyarakat. Petani mulai memproduksi. Artinya, ketika cabai mahal banyak petani yang menanam dan sekarang mulai banyak yang panen harganya menjadi turun," jelas Nia Astuti, Selasa (18/10/2022).

Nia menyebutkan, penurunan harga ini hampir terjadi di semua jenis cabai. "Hampir semua jenis turun, tapi penurunan yang paling tinggi di cabe merah (keriting) dan rawit merah," ujarnya.

Pantauan harga pangan di situs resmi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Sleman pada Senin (17/10/2022), harga cabai merah keriting dibanderol Rp 35.875 per kilogram (kg).

Harga ini menurun Rp 9.500- per kg dari hari sebelumnya mencapai Rp 45.375 per kg. Kemudian cabai rawit merah turun Rp 7.250 per kg dari harga sebelumnya Rp 45.250 menjadi Rp 38.000 per kg.

Menurut Nia, permintaan atau demand komoditas cabai di masyarakat masih tinggi. Sebab, beberapa waktu ini masih banyak warga yang menggelar hajatan. Tetapi suplai atau pasokan di tingkat petani lebih banyak dibanding sebelumnya, sehingga berpengaruh pada harga.

Nia mengatakan, selama ini pasokan cabai di Kabupaten Sleman berasal dari hasil panenan petani lokal.Hasil petani lokal ini, menurut Nia, sebenarnya lebih banyak menjual di pasar lelang untuk dikirim ke Jakarta maupun Lampung.

"Tetapi untuk konsumsi lokal masih menyisakan 20 persen dari hasil panen petani lokal Sleman," tuturnya.

Kemudian, pasokan lainnya berasal dari beberapa daerah seperti Jawa Timur maupun Magelang. Di musim penghujan ini, Disperindag Sleman sedang mewaspadai lonjakan harga sayur-mayur.

"Sebab, harga sayuran berpotensi mengalami kenaikan di tengah kerentanan rusak tinggi disaat musim penghujan seperti saat ini," ujar Nia yg mengkhawatirkan terjadinya kenaikan harga sayur mayur.

Petani cabai di Kalurahan Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Amin mengaku mengalami kerugian jutaan rupiah karena harga cabai turun. Selain harga, kuantitas dan kualitas cabai yang dipanen juga tidak bagus.

"Kualitasnya kurang bagus karena beberapa minggu terakhir di wilayahnya sering terjadi hujan. Banyak cabai yang membusuk karena terkena hujan," kata Amin.

Imbas hal tersebut, Amin meminta perhatian Pemerintah Kabupaten Sleman. Sebab, biaya operasional untuk menanam cabai tak sedikit.

"Untuk tanah cabai uangnya ngutang ke toko pertanian, harga jualnya (harga cabai) tidak bisa untuk menutup biaya operasional. Mohon pemerintah Kabupaten Sleman dapat membantu kami," terang Amin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES