Ekonomi

Banyak Varian, Mangga Majalengka Makin Pede Bersaing dengan Wilayah Lain‎

Kamis, 20 Oktober 2022 - 11:07 | 180.87k
Berbagai jenis buah mangga asal Kabupaten Majalengka. (FOTO: Herik Diana/TIMES Indonesia)
Berbagai jenis buah mangga asal Kabupaten Majalengka. (FOTO: Herik Diana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MAJALENGKAKabupaten Majalengka Jawa Barat mempunyai banyak varian jenis buah Mangga. Tercatat lebih dari 22 jenis mangga Majalengka mulai Mangga Gedong Gincu, Arummanis, Cengkir, Amyong, Lalijiwo dan sederet jenis mangga lainnya. 

Untuk mengenalkan jenis-jenis mangga yang ada di Kabupaten Majalengka ini, pemerintah desa Putridalem Kecamatan Jatitujuh menggelar festival mangga di blok Bojongroreng.

Kepala Desa Putridalem, Endah Hendrawati mengatakan, tercatat ada sekira 80 hektar lahan yang ditanami pohon mangga di wilayah desanya. Dalam sehari, ‎ketika panen bisa menghasilkan10 ton mangga dari berbagai jenisnya.

"Luas kebun mangga di sini mencapai 80 hektar, pemdes sangat mendorong untuk menggelar even festival Mangga. Sebagai salah satu promosi Mangga yang ada di Majalengka," ungkapnya, Kamis, (20/10/2022). 

Endah menambahkan, ‎tujuan festival mangga di desa Putridalem Jatitujuh Majalengka ini sebagai upaya, agar masyarakat luar lebih mengetahui bahwa Majalengka mempunyai banyak jenis varian mangga. 

"Ada 22 varian jenis mangga yang kami kenalkan.  Sebagian besar kami tanam di tanah desa. Sebagian lagi di tanam di desa tetangga," ungkapnya. 

buah-mangga-asal-Kabupaten-Majalengka-b.jpg

‎Endah menambahkan, untuk jenis buah mangga yang paling banyak menghasilkan ketika panen yakni buah mangga Cengkir dan Gedong Gincu. Jika cuaca bagus, ketika musim kemarau, biasanya panen dapat mencapai satu ton untuk satu pohon berskala besar. 

"Paling banyak di sini yakni buah mangga jenis Cengkir dan Gedong Gincu. Sekarang karena cuaca hujan terus panen mangga berkurang. Jika cuaca normal bisa mencapai satu ton dalam satu pohon," ucapnya. 

Endah menanggapi perihal even ini sebagai langkah menggeser kabupaten tetangga yang juga dikenal sebagai sentra buah Mangga. Pihaknya optimis ke depan, berbagai jenis mangga yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Majalengka akan lebih dikenal lagi. 

"Saya yakin itu bisa jadi produk favorit di Majalengka. Kegiatan ini juga bertujuan untuk nantinya diberi kesempatan melalui pembinaan dan bimbingan agar bisa ekspor ke luar negeri," ujarnya.

Masyarakat yang hadir di pasar dan festival mangga di Putridalem itu bisa langsung membeli berbagai jenis mangga yang diinginkan, dengan harga Rp 10 ribu per kilogram.

Ke-22 jenis mangga yang dipamerkan dalam even festival Mangga di Dusun Bojongroreng Desa Putridalem  Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, di antaranya Mangga manalagi, Gedong kelapa, Budidaya dan Danas.

Juga mangga jenis Apel, Kidang, Bapang, Gajah, Ompyong, Harum manis, TO, Golek, Malibu, Dodol, Kiojay, Irwin, Barenuk, Gedong gincu, Lalijiwo, Kwenu, Dermayu (cengkir), Kemiri dan Sinangwang.

‎Respon Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian RI

Festival mangga digelar oleh pemerintah Desa Putridalem Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, telah mengundang ketertarikan dari
Dirjen Industri Kecil dan Menengah Aneka (IKMA) Kemenperin RI, Reni Yanita.

Reni mengatakan, buah mangga memang menjadi buah yang berpotensi untuk dioptimalkan di lingkungan kerjanya untuk kesejahteraan masyarakat. Pihaknya berharap, agar potensi yang ada bisa ditingkatkan menjadi suatu produk industri.

"Di sini skalanya masih skala Industri Kecil Menengah (IKM). Kam berharap, nantinya, ‎akan tersedia olahan-olahan mangga yang ujungnya adalah bagaimana kita mengurangi impor, terutama bahan bakunya itu dan menjadi lapangan pekerjaan untuk masyarakat desa," ujarnya. 

buah-mangga-asal-Kabupaten-Majalengka-c.jpg

Reni menambahkan, olahan mangga di desa sebelah Utara Majalengka itu diakuinya telah terbilang cukup banyak. Sehingga, Kemenperin telah memberikan bantuan alat untuk dimanfaatkan untuk penetingan mengolah produk mangga dalam kegiatan tersebut.

"Terkait dengan pangan, melekat sekali dengan yang namanya kesehatan, higienitas. Sehingga kami datangkan alat teknologinya," ujarnya. 

Reni menambahkan, pihaknya berharap agar masyarakat bisa menangkap peluang kemajuan daerah dengan potensi beragam varian jenis buah mangga yang bisa dihasilkan di tanah sendiri, sekitar rumah.

"M‎asyarakat harus berlomba-lomba untuk membuat produk olahan mangga Majalengka yang bisa bersaing dengan wilyah lain. ‎Olahannya harus terpusat di Kabupaten Majalengka, ini akan menjadikan Majalengka lebih dikenal sentra penghasil buah Mangga," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES