Ekonomi

Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Potensi Ekonomi Sangat Tinggi

Selasa, 01 November 2022 - 15:10 | 84.56k
Penampakan Kereta Cepat Jakarta - Bandung. (FOTO: Dokumen KCJB)
Penampakan Kereta Cepat Jakarta - Bandung. (FOTO: Dokumen KCJB)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat ekonomi, Prof. Roy Darmawan mengatakan, rencana pemerintah soal Kereta Cepat Jakarta-Surabaya adalah hal yang positif. Jika itu berhasil dibangun, akan berdampak pada perputaran ekonomi di kota-kota yang dilewati jalur kereta cepat tersebut. 

"Kebijakan Pemerintah dengan memutuskan perpanjangan kereta cepat rute Jakarta ke Surabaya tepat dan layak. Kereta cepat secara potensi ekonomi yang sangat tinggi, karena akan meningkatkan pergerakan pembangunan perekonomian, pariwisata di Jakarta, Surabaya, dan kota-kota yang dilewati jalur kereta cepat tersebut," katanya kepada TIMES Indonesia, Senin (31/10/2022).

Adjunct Professor pada College of ASEAN Studies, Guangxi University for Nationalities menyampaikan, kereta cepat adalah bentuk modernisasi angkutan massal dalam menghubungkan antar kota antar provinsi, dan pembangunan wilayah. 

Kata dia, pesatnya perkembangan perkeretaapian tersebut dalam rangka upaya perpindahan orang atau barang dalam jumlah besar dalam waktu singkat, penciptaan lapangan kerja yang optimal, penciptaan industri perkeretaapian dengan menggunakan material lokal, dan alih teknologi. 

"Dengan penggantian jenis pergerakan mobil berbasis jalan raya ke kereta cepat dengan tenaga listrik juga dapat mengurangi emisi karbon setiap harinya," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan mendukung efisiensi Indonesia.

Dengan keberadaan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya itu, lanjut dia, akan bisa ditempuh hanya dalam waktu empat jam, artinya mobilisasi akan semakin cepat.

Namun ia tak memaparkan secara gamblang investor mana yang akan menggarap proyek tersebut. Namun untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung digarap oleh China dengan pinjaman dari China Development Bank.

Jika memilih Jepang, pendanaan lazimnya akan dilakukan melalui utang Jepang Internasional Coopertion Agency (JICA). Namun kata Luhut, jika kerja sama Kereta Cepat Jakarta-Bandung sukses, maka ada kemungkinan pemerintah kembali menunjuk Beijing menggarap rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya itu.

"Nanti kita lihat saja, kalau kita sudah nyaman dengan ini (investor kereta cepat Jakarta-Bandung), ngapain ganti-ganti kan. Ganti istri juga kita gak mau," jelasnya.

Sementara itu, GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahardian Ratry mengatakan, proyek pembangunan tersebut memang ada. Namun kata dia, saat ini pihaknya masih fokus untuk menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Rencana pembangunan trase memang ada, namun hingga saat ini fokus kami adalah penyelesaian dan persiapan operasional KCJB di tahun 2023," katanya dalam keterangan resminya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dalam Seminar Nasional 'Sustainable Smart Transportation' secara virtual kemarin mengatakan, proyek kereta cepat tak hanya dibangun di rute Jakarta-Bandung saja, namun nantinya juga Jakarta-Surabaya. 

Dengan terbangunnya Kereta Cepat Jakarta -Surabaya, kata Budi, waktu perjalanan untuk dua kota tersebut akan sangat cepat. Diketahui, saat ini jika menggunakan kereta Jakarta-Surabaya membutuhkan waktu 10 jam.

"Presiden (Jokowi) sebagai pemimpin yang visioner meletakkan dasar-dasar MRT, yang kami kawal berikutnya akan meletakkan dasar-dasar kereta cepat. Rencananya Jakarta-Surabaya, ditempuh kurang dari 4 jam," kata Budi dikutip TIMES Indonesia.

Ia menjelaskan, konsep pembangunan kereta cepat tersebut rencananya dimulai dari Jakarta, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun lalu Surabaya.

"Jadi kita kawal benar kereta cepat ini. Konsep perencanaannya sedang dilaksanakan sama-sama jadi rencananya itu Jakarta, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto terus Yogyakarta, Solo, Madiun dan Surabaya. Empat jam mudah-mudahan bisa dilaksanakan (kecepatannya)," jelasnya.

Ia menyampaikan, untuk landasannya terkait pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ini harus dilaksanakan. Contohnya, lanjut dia, proyek MRT Jakarta sebelumnya sudah dibicarakan 15 tahun lalu dan baru kini berhasil. "Kita letakkan dulu landasan itu. Tahu MRT? itu sudah dibahas 15 tahun Pak Jokowi berani kita mulai membangun MRT dan terjadi dan bisa," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES