Ekonomi G20 Indonesia

G20 Indonesia Ajang UMKM Masuk Bisnis Digital dan Go Internasional

Sabtu, 12 November 2022 - 21:24 | 43.42k
Deretan produk UMKM yang dipamerkan di ajang G20 Indonesia. (Foto: Imadudin Muhammad/TIMES Indonesia)
Deretan produk UMKM yang dipamerkan di ajang G20 Indonesia. (Foto: Imadudin Muhammad/TIMES Indonesia)
FOKUS

G20 Indonesia

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Forum G20 Indonesia menjadi salah ajang untuk tranformasi digital bidang UMKM. Pemerintah Indonesia dalam KTT G20 Bali berharap bisa mengembangkan tata kelola digital sehingga semakin tangguh dalam menghadapi krisis global akibat pandemi. 

Alternate Chair Digital Economy Working Group (DEWG) Dedy Permadi menyampaikan KTT menjadi forum ekonomi global diharapkan dapat mengembangkan tata kelola digital sehingga tangguh menghadapi ancaman krisis global akibat pandemi. Dalam hal transformasi digital, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan digital yang signifikan.

“Kalau kita mau lihat data terkait UMKM go online, sangat konkrit bahwa transformasi digital bisa membawa resiliensi dan membawa peluang-peluang ketika terjadi kontraksi ekonomi dengan pembatasan sosial. Transformasi digital jadi solusi untuk bertahan,” kata Dedy.

Sebagai informasi, DEWG adalah grup kerja ekonomi digital yang membahas secara khusus ekonomi digital dan transformasi digital di antara negara-negara G20. Transformasi digital merupakan salah satu dari tiga isu utama yang diangkat Indonesia dalam KTT G20 bersama isu transisi energi terbarukan dan arsitektur kesehatan global.

Deddy mengatakan jumlah UMKM di Indonesia sekitar 64 juta dengan kontribusi 60% PDB Indonesia. Selama pandemi Covid-19, UMKM mampu menyesuaikan diri dengan beralih ke dunia digital. Hal ini terlihat dari jumlah UMKM yang sudah digitaly onboard naik dari sebelumnya berjumlah 9 juta menjadi 19 juta UMKM.

“Angka pertumbuhan yang cukup besar. Ini menunjukkan UMKM kita sebagian sudah bisa memanfaatkan potensi trasformasi digital untuk bertahan di tengah pandemi,” tambah dia.

UMKM-yang-dipamerkan-di-ajang-G20-Indonesia-b.jpg

Meski mengalami peningkatan, Indonesia masih perlu terus berjuang karena masih banyak UMKM yang belum digitaly onboard. Deddy menjelaskan jika 19 juta UMKM sudah digitaly onboard maka baru 29 persen UMKM dari total 64 juta UMKM. 

Secara konkrit, Indonesia perlu menggarap sekitar 71 persen UMKM lainnya, agar mampu memanfaatkan peluang-peluang di ruang digital. Untuk itu, Indonesia perlu mendiskusikan dan mencarikan solusi di forum G20 guna meningkatkan angka digitalisasi dunia UMKM.

“Kami ingin mendorong UMKM untuk bertahan bahkan bisa scaling up, memperluas usaha dari sisi kualitas dan kuantitas. Setelah melakukan scale up, maka dia bisa melakukan aksi go international. Tujuan kita adalah agar UMKM berdaya saing di level global,” kata Dedy Permadi

Pada forum G20 ini, Indonesia mengangkat tiga isu terkait transformasi dunia digital yang yang dibahas. Ketiga isu yang dibahas yaitu konektivitas dan pemulihan pascapandemi, literasi keterampilan digital, dan arus data lintas batas negara atau arus bebas data secara terpercaya.

Salah satu yang menarik dari pembahasan isu transformasi digital tersebut adalah sektor bisnis. Deddy mengatakan Indonesia akan memfasilitasi industri untuk saling bertemu dan konkret melakukan komitmen invetasi di sektor bisnis dunia digital.

Di bidang startup digital, salah satu hasil konkretnya adalah penyelenggaraan kegiatan bernama Digital Inovation Network. Acara itu merupakan tempat bertemu antar startup di negara G20 dengan calon investor.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES