Kepala Badan Pangan Nasional Jamin Stok Beras Nasional Aman

TIMESINDONESIA, BATU – Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi ST MT menjamin stok beras nasional aman, meskipun hari ini stok Bulog dalam posisi terendah berada di kisaran 620 ribu ton.

Pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi menipisnya cadangan beras nasional. Arief menegaskan bahwa Bulog tidak sendiri, banyak pihak yang akan memberikan bantuan untuk memenuhi cadangan makanan di Indonesia.

“Memang hari ini stok Bulog berada pada titik terendah, 620 ribu ton, karena itu saya minta tolong kepada teman-teman Perpadi (Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia-red) untuk membantu stok Bulog. Percayalah, bahwa pemerintah tidak tinggal diam, terutama untuk ketersedian pangan nasional,”ujar Arief.

Selain itu menurut Arief, pihaknya melibatkan BUMN dibidang pangan seperti IDFOOD untuk mempersiapkan cadangan pangan.

“Kita minta bantuan teman-teman untuk meluruskan kabar yang beredar. Sampai Desember stok makanan kita tercukupi. Hanya ada satu konsentrasi yakni beras, perlu di top up di stok bulog, dan menjaga harga beras, karena beras ini berkontribusi 4 persen terhadap terjadinya inflasi,”ujar usai membuka Musyawarah Daerah Luar Biasa DPD Perpadi Provinsi Jatim di Hotel Singhasari Kota Batu.

Dalam kesempatan ini, Arief mengucapkan apresiasi kepada Perpadi Jawa Timur yang telah mewujudkan kemandirian pangan di Jawa Timur.

“Jawa Timur tidak hanya bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, tapi surplus hingga bisa mengirim beras ke 16 provinsi lain dan menyumbangkan 17 persen berasnya untuk nasional,” ujarnya.  

Sementara itu, Ketua DPD Perpadi Jatim, Hendra Tan mengatakan bahwa Perpadi Jatim siap mendukung ketahanan pangan nasional.

“Kita Perpadi Jatim siap mendukung Badan Ketahanan Pangan, kita segera menghimpun semua anggota untuk segera membantu, menyiapkan stok semaksimal mungkin untuk mencapai target, meminimal mendekati 1,2 juta ton stok nasional,” ujar Hendra Tan. 

Hendra mengatakan bahwa hal ini harus dilakukan oleh anggota Perpadi karena kondisi yang ada saat ini bukan lagi urusan untung dan rugi.

“Seperti dikatakan Pak Arief, kita harus melakukan bhakti kita kepada bangsa, bukan lagi bicara soal keuntungan pribadi,”ujarnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement