Majoo Perkuat Digitalisasi UMKM, dari Malang Untuk Indonesia

TIMESINDONESIA, MALANG – Start Up Majoo yang resmi dilaunching sejak tahun 2019 lalu, terus berfokus memberikan pelayanan guna pengembangan digitalisasi UMKM, khususnya di wilayah Malang.
Hal ini tentunya juga sejalan dengan agenda besar Pemkot Malang yang ingin memperkuat digitalisasi UMKM agar bisa merambah pasar lebih besar hingga Indonesia dan dunia.
Advertisement
CEO Majoo, Adi Wahyu Rahadi mengatakan, potensi UMKM dinilai cukup luar biasa untuk membantu perekonomian negara. Oleh sebab itu, aplikasi Majoo ini bisa membantu mempermudah kinerja UMKM dari segala sektor mulai internal hingga eksternal.
"Majoo ini aplikasi wirausaha yang lengkap ditujukan untuk UMKM agar mudah mengelola bisnisnya," ujar Adi kepada TIMES Indonesia, Kamis (24/11/2022).
Berbagai keuntungan bagi UMKM jika memanfaatkan aplikasi Majoo ini sangat membantu menghemat waktu dan biaya.
Sebab, dijelaskan Adi, banyak unsur pengelolaan bisnis UMKM yang bisa dilakukan melalui satu aplikasi saja, yakni Majoo.
"Mulai dari pencatatan penjualan atau program kasir, kemudian pengelolaan stock barang, manajemen karyawan seperti pencatatan gaji hingga absensi, kemudian manajemen pelanggan sampai fitur accounting semua ada di dalam aplikasi Majoo," jelasnya.
Khusus fitur accounting, para pelaku UMKM bisa dipermudah melalui aplikasi Majoo untuk melakukan pencatatan penjualan secara rinci dan mudah.
Nampak depan kantor Majoo di Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Hal ini tentu, bisa membantu para pelaku bisnis UMKM agar terhindar dari krisis inflasi maupun seperti halnya pandemi.
"Kalau pencatatan manual kan berantakan. Jadi digitalisasi ini membantu mereka pelaku UMKM punya daya tahan dari semua bentuk krisis," ungkapnya.
Kemudian, kata Adi, Majoo sendiri juga telah tersinkronisasi dengan berbagau market place, seperti halnya Tokopedia, Shopee hingga Bukalapak. Hal ini juga membantu untuk mengembangkan bisnis UMKM agar mencakup konsumen lebih luas.
"Jadi ini selain mempermudah mengelola bisnis, juga membantu bisnisnya makin gede untuk berjualan di marketplace, sekaligus kita juga menyediakan permodalan untuk mengembangkan bisnis," imbuhnya.
Dalam studi yang dijalankan, setidaknya melalui aplikasi Majoo ini bisa membantu UMKM menghemat biaya hingga 30 persen.
Cukup mudah untuk memanfaatkan segala bentuk fitur yang ada di aplikasi Majoo. Para pelaku UMKM cukup mendownload melalui website maupun Playstore serta AppStore.
Para pelaku UMKM akan diberi gratis pengoperasian aplikasi selama dua Minggu, setelah itu mereka bisa memutuskan apakah akan berlangganan atau tidak.
"Ini sangat terjangkau. Untuk starter per bulan Rp149 ribu dan untuk semua fitur Rp249 ribu per bulan. Kita masih terjangkau ya, manfaatnya bisa menurunkan biaya sampai 30 persen," katanya.
Sejauh ini, peran Pemerintah Kota Malang, dinilai Adi cukup efisien untuk membangun kepercayaan pelaku UMKM terhadap aplikasi Majoo.
Wali Kota Malang, Sutiaji. (Foto: Humas Pemkot Malang/TIMES Indonesia)
Benar saja, tiga tahun beroperasi, sudah ada sekitar 35 ribu pelanggan yang menggunakan aplikasi Majoo dari Sabang sampai Merauke.
"Dengan hadirnya pemerintah Kota Malang, khususnya pak Wali Kota, kita sebagai start up yang tumbuh kembang di Malang bisa mendapatkan kepercayaan UMKM yang sangat tinggi," jelasnya.
Apalagi, selama ini kolaborasi dengan Pemerintah Kota Malang juga terus berjalan untuk menggelar kegiatan sosialisasi pentingnya digitalisasi UMKM.
"Jadi kita sharing ke UMKM untuk tahu bagaimana kita jauh lebih aware dengan digitalisasi. Apalagi 70 persen UMKM di Kota Malang kan lebih ke kuliner dan potensi itu cukup besar," ucapnya.
Perlu diketahui, Majoo sendiri memiliki dua kantor dengan fokus yang berbeda. Di Malang lebih fokus untuk developer software dan engineering, kemudian di Jakarta lebih mengutamakan soal bisnisnya.
"Kita juga punya perwakilan di hampir 100 kota di Indonesia. Mereka semua bisa membantu jika ada UMKM yang masih kebingungan cara mengoperasikan aplikasi Majoo ini," ujarnya.
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji menyebutkan bahwa generasi muda saat ini banyak yang memiliki semangat tinggi untuk mengikuti perkembangan teknologi, seperti halnya Majoo.
Apalagi, sejalan dengan agenda besar Pemerintah Kota Malang untuk menguatkan digitalisasi UMKM, melalui Majoo bisa mempercepat pemulihan ekonomi serta akselerasi penguatan ekosistem digital di Kota Malang.
"Saat ini dunia kita sudah memasuki dunia digital. Saya memberikan apresiasi ke Majoo, kami yakin ke depan semakin maju dan berkembang pesat. Apalagi juga memberikan pendampingan ke UMKM dan ini juga mendukung inkubasi kita di Malang Creative Center (MCC), sehingga kolaborasi akan dikuatkan terus," pungkasnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |