Ekonomi

7 Perusahaan Teknologi Siap Sokong Kinerja SKK Migas

Jumat, 25 November 2022 - 10:11 | 47.99k
Penandatanganan MoU tujuh perusahaan teknologi dengan SKK Migas dan KKKS - (FOTO: dok SKK Migas)
Penandatanganan MoU tujuh perusahaan teknologi dengan SKK Migas dan KKKS - (FOTO: dok SKK Migas)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 7 (tujuh) perusahaan penyedia teknologi dan mitra bisnis siap mendukung Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam mengejar target produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.

Kesiapan mendukung kinerja SKK Migas itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding bersama oleh SKK Migas dan kontraktor KKS. 

Penandatanganan MoU dilakukan di sela-sela hari kedua pelaksanaan the 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Nusa Dua, Bali. Penandatanganan tersebut mendapat sambutan positif dari pelaku bisnis hulu migas.

"Penandatanganan hari ini membuktikan bahwa IOG 2022 bukan hanya sebuah konvensi tetapi ada tindakan nyata berupa business deal untuk mendorong kemajuan industri hulu migas Indonesia," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/11/2022).

Ketujuh perusahaan penyedia teknologi dan mitra bisnis itu adalah Schlumberger,  Landmark Halliburton, Superintending Company of Indonesia (Sucofindo), Konsorsium Luas Birus Utama-Patra Abdi Sejati-Petrotech Penta Nusa-ANTON, Solar Services Indonesia (Solar Turbines), PT Pertamina International Shipping dan PT Perkebunan Nusantara III.

"MoU dengan tujuh perusahaan tersebut mendukung Rencana Strategis Indonesian Oil and Gas 4.0 atau Renstra IOG 4.0 yang merupakan rencana strategis yang dikembangkan industri hulu migas untuk mencapai target produksi di tahun 2030," kata Dwi. 

Kepala SKK Migas menyebutkan, Renstra IOG 4.0 mengimplementasikan 6 pilar strategis dan 4 pilar pendukung yang diterjemahkan menjadi 25 Program Kerja dengan 80 target dan lebih dari 200 action plans.

MoU dengan tujuh perusahaan tersebut secara umum mendukung pilar adopsi teknologi atau technology adoption dengan bentuk kerja sama yang disesuaikan dengan kompetensi masing-masing perusahaan.

Dwi merinci, MoU antara SKK Migas dengan Schlumberger dan Landmark Halliburton menetapkan area spesifik dalam melakukan kolaborasi untuk membantu Indonesia mencapai 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030. 

Adapun ruang lingkup kerjasama MOU ini antara lain pengembangan sumber daya manusia, digitalisasi, serta penerapan teknologi terbaru pada kegiatan eksplorasi dan produksi. 

Sedangkan MoU dengan Sucofindo memfasilitasi pemanfaatan sumber daya dan pengalaman Sucofindo dalam  bidang inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultasi dan pelatihan untuk mendukung operasi hulu migas.

MoU dengan Konsorsium Dalam Negeri PT Luas Birus Utama – PT Abdi Patra Sejati – PT Petrotech Penta Nusa – PT Anton Oilfield Services Indo bermaksud untuk menjajaki kerja sama dengan tujuan mengevaluasi potensi reaktivasi sumur idle dan pengembangan lapangan.

Berikut optimalisasi dan peningkatan pencapaian produksi minyak dan gas serta mendukung SKK Migas dalam mengelola kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. 

Sedangkan MoU dengan PT. Solar Services Indonesia merupakan perpanjangan dari MoU sebelumnya. Perusahaan ini merupakan anak usaha dari Solar Turbines International. Kerja sama selama lima tahun sejak 2018 telah memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Terlebih kepada hulu migas Indonesia yaitu memastikan kehandalan peralatan utama Turbomachinery Solar dalam mendukung pencapaian target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030. Kerja sama juga menciptakan efisiensi biaya hampir senilai USD 70 juta, peningkatan tumbuh kembang kemampuan nasional melalui pengembangan sumberdaya manusia dan fasilitas pemeliharaan dalam negeri.

Atas pencapaian dan manfaat dari 5 tahun kerja sama ini, SKK Migas dan PT. Solar Service Indonesia bersepakat untuk melanjutkan kerja sama tersebut dengan terus membuka inisiatif-inisiatif baru yang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak di masa mendatang.

MoU dengan PT Pertamina International Shipping bertujuan memanfaatkan layanan transportasi logistik via laut yang terintegrasi untuk mendukung kegiatan hulu migas. Tujuan kerja sama untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan penggunaan jasa dalam negeri , mendukung pencapaian tingkat komponen dalam negeri sehingga dapat memberikan kontribusi pada perekonomian nasional.

Sebagai contoh, jasa Sucofindo dan PT Pertamina International Shipping sudah banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan migas di Indonesia. Sedangkan Schlumberger dan Halliburton merupakan pemilik teknologi yg digunakan dalam kegiatan eksplorasi dan produksi migas di dunia.

Terakhir MoU dengan PTPN, SKK Migas menjalin kolaborasi untuk mengatasi kendala pengadaan lahan dalam kegiatan eksplorasi dan produksi hulu migas. Kesepahaman mengatur mekanisme pengadaan tanah oleh perusahaan hulu migas yang berada di lokasi milik PTPN Group baik yang sudah berjalan saat ini maupun kegiatan baru yang akan dilakukan ke depannya. 

Dengan adanya kesepahaman ini, keseragaman dan percepatan proses pengadaan tanah untuk kegiatan hulu migas di seluruh aset PTPN Grup dapat dilakukan dan PTPN sebagai pemilik tanah dapat memberikan persetujuan melaksanakan kegiatan konstruksi dan kegiatan pengeboran secara paralel dengan penyelesaian proses pengadaan tanah.

Konvensi IOG 2022 sendiri diketahui bertujuan mendiskusikan progress Renstra IOG 4.0. Tema yang diusung untuk tahun ini adalah “Boosting Investment & Adapting Energy Transition Through Stronger Collaboration”. 

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dengan jumlah peserta mencapai 1.500 untuk peserta yang hadir langsung dan sekitar 23.000 peserta terdaftar secara online. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES