Ekonomi

Berawal dari 'Tiba-tiba', Mupu Jeruk Sukses Jual Ribuan Kilogram Jeruk Dekopon

Minggu, 27 November 2022 - 13:10 | 107.93k
Owner Mupu Jeruk, Deti Nurmala, S.I.P,M.M. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Owner Mupu Jeruk, Deti Nurmala, S.I.P,M.M. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Bermula dari ‘tiba-tiba’ harus memetik panen ratusan kilogram buah jeruk Dekopon pada tahun 2015. Deti Nurmala, pemilik Mupu Jeruk, kala itu bingung bagaimana dan kemana menjual jeruk-jeruk itu.

“Suami saya menanam jeruk itu tanpa perencanaan mau dijual kemana. Akhirnya setelah jeruk mulai berbuah dan menguning, saya pun ditugaskan untuk mencari jalan keluar bagaimana memasarkan buah jeruk ratusan kilogram ini,” jelas Deti Nurmala, pemilik Mupu Jeruk.

Sang suami memang senang menanam buah-buahan. “Panen jeruk yang pertama belum menghasilkan pada tahun pertama karena buahnya masih kecil-kecil, baru pada panen kedua, jeruk sudah bisa dijual karena besarnya sudah sesuai dengan yang diperkirakan,” ujarnya.

Mupu-Jeruk-2.jpgBerfoto bersama dengan suami (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

Itu pun, setelah menjelang panen kedua, suami Deti meminta “bantuan” untuk menjualkan jeruk tersebut. Ia bercerita, ketika diminta suami untuk bantu menjualkan jeruk, kondisi kebun dari ujung sampai ke depan, jeruk telah berbuah dengan ukuran besar dan kuning semua. “Walau saya lulusan S2 di bidang kewirausahaan, terjun langsung menjual produk jeruk yang baru tahu, ya baru waktu itu,” ungkap Deti.

Dirinya mengaku menjual jeruk secara spesifik seperti itu membuat dirinya bingung juga. “Mesti jual kemana, pertamanya seperti apa, aturan mainnya gimana, blank aja, Produk itu mau diapain? Apa mau dibuang saja?,” ulasnya ketika itu.

Untungnya, dirinya tak merasa stres. Namun, sempat kesal juga dengan kondisi waktu itu. “1000 pohon kan bukan sedikit dan satu pohon bisa menghasilkan 25 sampai dengan 50 kg, berapa puluh ton buah jeruk itu kalau panen,” papar Deti.

Menurut Deti yang beratar belakang kemampuan merias pengantin dan berjualan di pasar, harga pokok produksi jeruk itu termasuk tinggi sekitar Rp50-60 ribu, tentu menjual jeruk tersebut tak bisa di pasar.

Jeruk Dekopon berasal dari Jepang. Dulu, teman sang suami membawa bibit jeruk itu ke Mupu Jeruk. “Kemudian, dilakukan uji coba, diokulasi, ditempel dengan tanaman lokal jeruk biasa dan berhasil, rasa jeruknya sama,” urai Deti

Karena berbeda dengan jenis jeruk lainnya, tak heran bila Jeruk Dekopon ini harganya lebih mahal. “Secara penampilan, bentuk jeruk Dekopon di sini berbeda dengan di Jepang karena iklimnya. Kalau jeruk di Jepang, pori-porinya kecil dan mulus, sementara jeruk Dekopon di sini, pori porinya besar,” tutur Deti.

“Dengan melihat keunggulan dan HPP jeruk tersebut, akhirnya saya coba tawarkan ke supermarket yang khusus menjual buah-buahan untuk kalangan tertentu saja,” ulas Deti.

Mupu-Jeruk-3.jpgBerfoto bersama karyawan di Lokasi Mupu Jeruk. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

Awalnya, Deti menawarkan jeruk Dekopon itu ke supermarket Total. Alasannya karena market Dekopon pas untuk supermarket tersebut. “Alhamdulilah, walau proses ‘berdarah-darah’, penawaran saya yang bermodal kejujuran penjelasan soal produk ke Total pun bisa disetujui,” ujar Deti.

Deti mengaku banyak suka-duka ketika menawarkan produk buah jeruk yang berbeda dari yang ada di pasaran. “Tetapi hasilnya bisa kami nikmati hingga sekarang. Mitra kami Alhamdulilah terus terjalin kerja sama.

Pihaknya sebagai supplier jeruk Dekopon menjungjung tinggi komitmen, baik dari kualitas maupun pemenuhan order seperti yang mereka minta.

“Apalagi, toko buah Total Warung Buncit, Sumarecon, Bintaro sektor 9, pemiliknya sama. Jadi ketika order, bisa sekalian, dan jumlahnya tentu sesuai yang diharapkan. Walau perlu diingat juga ya, bahwa sukses kami menawarkan ke mereka, penuh ikhtiar yang tinggi dan harus mampu menahan malu karena respons awal mereka terhadap penawaran yang kami berikan,” jelasnya.

Selanjutnya, Deti menawarkan produk jeruk Dekopon kepada All Fresh yang memiliki gudang di Jalan Gatot Subroto. Ternyata mereka punya cabang sebanyak 10 tempat. "Alhamdulilah, akhirnya Mupu Jeruk bisa memasok tiap minggu 400 kg jeruk ke Total dan 700 kg ke All Fresh, jadi total 1.100 kg per minggu,” ungkap Deti (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES