Ekonomi

Jelang Nataru 2023, Harga Sejumlah Komoditi di Pasar Tradisional Probolinggo Mulai Naik

Jumat, 16 Desember 2022 - 11:45 | 81.86k
Pedagang pasar tradisional yang tengah melayani pedagang. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Pedagang pasar tradisional yang tengah melayani pedagang. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Jelang perayaan Natal dan tahun baru atau Nataru 2023, sejumlah harga komoditi pangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai merangkak naik. Hanya saja, kenaikan harga jual komoditi itu masih belum signifikan.

Hal itu diungkapkan Kabid Perdagangan pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo Reza menyebutkan. Ia menyebut, sejauh ini beberapa harga komoditi mengalami kenaikan. Meski tak terlalu signifikan, kenaikan itu tak lepas dari momentum Nataru 2023.

"Kami terus melakukan pemantauan Tiap harinya. Sejauh ini belum ada peningkatan yang signifikan," ungkapnya, Kamis (15/12/2022).

Berdasarkan data yang diperoleh, sejumlah *harga komoditi* di pasaran salah satu pasar Semampir, Kraksaan. Di antaranya, beras premium Rp 11 ribu per kilogramnya. Beras medium Rp 9.500. Jagung pipilan Rp 7 ribu per kilogram.

Untuk gula pasir lokal Rp 12.500; minyak goreng curah Rp 16 ribu. Daging sapi Rp 110 ribu. Kemudian daging ayam broiler Rp 36 ribu, telur ayam broiler Rp 30 ribu. Selanjutnya cabai merah besar Rp 23 ribu, cabai rawit Rp 30 ribu, bawang merah Rp 30 ribu dan bawang putih Rp 20 ribu per kilogramnya.

Sampai hari ini harga komoditi pangan di pasaran masih bisa cukup bisa dikatakan stabil meski ada beberapa kenaikan harga. Kenaikan itu pun masih dalam kategori normal. Sebab, kenaikan itu terjadi berdasarkan momentum yang melatari tingginya permintaan konsumen.

Meski adanya kenaikan jumlah permintaan konsumen di pasaran. Hal itu tidak mempengaruhi ketersediaan stok bahan di pasaran. Artinya, berdasarkan pemantauan pihaknya, stok bahan pangan di Kabupaten Probolinggo, masih aman.

"Harga bahan sejauh ini masih stabil. Kami belum bisa memprediksi bagaimana (sepekan kedepan) untuk harga. Untuk stok kami melibatkan steak holder lainnya dalam mencukupi pangan di kabupaten Probolinggo. Beras maupun minyak," ujarnya.

Sejauh ini masih dalam pemantaun pihaknya, harga komoditi yang cukup mengalami kenikan signifikan pada Oktober lalu. Penyebabnya, adanya kenaikan harga BBM yang terjadi saat itu.

"Saat ini memang ada item yang merangkak naik. Nah, saat kenaikan BBM itu, harga komoditi di pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo, cukup signifikan kenaikannya," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES