Ekonomi

Tingkatkan Profit, Pegadaian Ajak UMKM Naik Kelas

Senin, 19 Desember 2022 - 20:55 | 72.31k
Dina Kartika Dewi, S.E., M.M.  Kepala Gadai area Bandung 1, Cimahi, Padalarang, Sukabumi dan Cianjur. (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)
Dina Kartika Dewi, S.E., M.M. Kepala Gadai area Bandung 1, Cimahi, Padalarang, Sukabumi dan Cianjur. (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Pada akhir tahun, banyak perusahaan berupaya agar target yang ditetapkan bisa dicapai sehingga bisa merencanakan target ke depan lebih baik. Terkait hal tersebut, untuk meningkatkan profit para pelaku UMKM, Pegadaian menggelar seminar “Strategi Usaha Tepat, Cuan Berlipat".

Pegadaian menghadirkan narasumber Gunawan SE, MM, Founder & CEO SBM Consulting yang juga Dosen Digitech University, di Aula Pegadaian, Jalan Pungkur, Bandung, Senin (19/12/2022).

Kepala Departemen Gadai Khusus area Bandung Kota, Cimahi, Padalarang, Sukabumi, Cianjur,  Dina Kartika Dewi, SE, MM menjelaskan kepada TIMES Indonesia bahwa acara seminar ini diadakan untuk menggugah para pelaku UMKM yang baru bergabung untuk bisa memiliki pola pikir naik kelas. 

Dina-Kartika-Dewi-2.jpgDina Kartika Dewi berfoto bersama salah satu umkm binaannya di wilayah Padalarang, Elly Suliantini yang hadir di seminar. (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)

“Sebetulnya untuk pencapaian laba dan pencapaian jumlah nasabah itu tercapai pada tahun ini. Tetapi untuk target nasabah pembiayaannya masih kurang sedikit lagi. Makanya, kami pada 16 Desember dan 19 Desember ini mengadakan acara dengan UMKM ini," ulas Dina. 

Adapun tujuan acara tersebut, lanjutnya, dalam rangka penambahan jumlah nasabah pembiayaan dan juga mengenalkan kepada UMKM mengenai pegadaian.

Dina pun menerangkan perihal strategi di 2023 bahwa pihaknya akan mempertahankan UMKM yang sudah menjadi nasabah pembiayaan. Kemudian untuk menambah jumlah nasabah, pihaknya mengenalkan produk-produk pegadaian kepada masyarakat yang lebih luas lagi.

“Kami juga akan menggandeng para UMKM terutama UMKM yang belum mengenal tentang Pegadaian," jelas Dina. 

Sebenarnya, kata Dina, UMKM itu sangat membantu perekonomian Indonesia. “Dengan kondisi perekonomian yang seperti ini, para UMKM sangat membantu dan kami inginnya para UMKM itu terutama yang berlokasi di Kota Bandung, wilayah yang saya cover, UMKM-nya bisa naik kelas,” ulasnya. 

Menurutnya, pihak pegadaian sudah melakukan pendampingan bagi UMKM pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini Pegadaian ingin UMKM baru yang belum bergabung bisa bergabung.

“Untuk tahun ini, kami ingin para pelaku UMKM baru yang belum bergabung dengan Pegadaian. Makanya, untuk peserta di saat ini, pesertanya itu baru semuanya, baru mengenal Pegadaian,” ujar Dina. 

Dina pun menambahkan bahwa pada saat membuka pendaftaran untuk para UMKM ternyata ada lebih dari 300 UMKM yang mendaftar. Namun, karena kapasitas ruangan aula terbatas, jadi yang hadir dibatasi hanya 100 orang pelaku UMKM.

“Mungkin pada periode berikutnya, mereka semuanya bisa tertampung dan bergabung dengan komunitas pendampingan Pegadaian,” paparnya.

Menurut Dina, rekan-rekan pelaku UMKM tersebut awalnya sebagai usaha sambilan. “Ya, pasti tujuannya mulia, mereka ingin mendapatkan penambahan finansial untuk keluarga, ingin punya cita cita untuk mengatasi biaya pendidikan anak,” jelasnya.

Lalu, kata Dina, Pegadaian sebagai BUMN dan dekat dengan masyarakat, ingin membantu mereka agar usahanya itu naik kelas serta bisa bersaing dengan produk-produk lainnya, meningkatkan penjualannya bahkan hingga ke mancanegara.  

Dengan kondisi sekarang, lanjutnya, semua memungkinkan karena pengiriman bisa kemana saja. Dina mengatakan, Pegadaian juga memberikan pelatihan bagaimana mengenalkan produk melalui sosial media.

“Kita bisa mengenalkan produknya lewat sosial media, itu edukasi-edukasi yang kami akan sampaikan nanti kepada UMKM, jadi melalui pelatihan pelatihan seperti ini, mereka bisa terbukalah wawasannya. Para UMKM itu mindset-nya bisa lebih luas, kalau seperti metode helicopter view, cara pandang mereka bisa lebih tinggi,” tutur Dina. 

Awalnya, kata Dina, para UMKM itu sekadar iseng atau menyalurkan hobi. Mereka bisa mendapatkan penghasilan karena dengan strategi yang tepat.

“Kalau dari sisi bisnisnya, iya karena dengan UMKM yang maju, kita sebagai pemodal, kita sebagai jasa keuangannya, untuk membantu kebutuhan permodalan mereka,” sahut Dina. 

Karena itu, pihak Pegadaian akan melakukan inkubator, mendidik mereka supaya dari kecil menjadi besar. Sehingga kalau mereka sudah besar, mereka tak lupa siapa yang membesarkan mereka.

Makanya, kata Dina, Pegadaian akan mendampingi mereka dan melatih para pelaku UMKM ini supaya menjadi besar. “Nantinya terjadi win win solution dari sisi bisnisnya, mereka akan menggunakan produk kami, menjadi nasabah Pegadaian” papar Dina. 

Dilihat dari sisi sosialnya, kata Dina, karena Pegadaian merupakan perusahaan milik negara, yang memiliki dana CSR atau dana kemitraan. “Itu yang sebenarnya kami gunakan sebagai pendekatan kami kepada mereka dengan cara mengedukasi, membuka pelatihan-pelatihan seperti itu,” ulas Dina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES