Ekonomi

Kerupuk Puli Buatan Warga Binaan LP Blitar Diekspor ke Hongkong

Selasa, 24 Januari 2023 - 17:46 | 77.62k
Warga binaan LP kelas IIB Blitar sedang menjemur kerupuk puli yang akan diekspor ke Hongkong, Selasa (24/1/2023). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Warga binaan LP kelas IIB Blitar sedang menjemur kerupuk puli yang akan diekspor ke Hongkong, Selasa (24/1/2023). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Sebanyak 10 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB Blitar nampak telaten membuat adonan kerupuk puli, Selasa (24/1/2023). Sebagian dari mereka ada yang sedang membuat adonan kerupuk berbahan beras itu. Sebagian ada yang sedang mengiris iris dan sebagian lagi ada yang menjemur kerupuk puli. 

Kerupuk puli produksi warga binaan LP Kelas IIB Blitar saat ini telah tembus pasar salah satunya untuk diekspor ke Hongkong.

"Masak adonan beras selama dua jam. Adonan beras dicampur bumbu. Dalam sehari kami bisa memproduksi 9 kg beras untuk dijadikan kerupuk," kata Markus Permadi Warga Binaan LP Kelas IIB Blitar.

Markus sebelumnya tidak memiliki keahlian dalam membuat kerupuk. Namun, berkat bimbingan dari LP Blitar akhirnya dia bersama 10 warga binaan lainnya bisa membuat kerupuk Puli. Ia mengaku senang bisa memproduksi kerupuk puli. Menurutnya, memproduksi kerupuk puli cukup mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.

"Setelah ikut bimbingan kerja, terus produksi dengan teman-teman binaan lainnya, ya senang karena bisa buat kerupuk puli sampai dikirim ke Hongkong," urainya.

Markus berharap hasil yang di peroleh dari upah pembuatan kerupuk puli bisa untuk ditabung. Bahkan ia berharap, pembuatan kerupuk tersebut dapat ia teruskan saat sudah selesai menjalani hukuman di LP kelas IIB Blitar. 

Warga-Binaan-LP-Blitar-2.jpg

"Di sini saya sudah 20 bulan, semoga tahun depan bisa bebas. Semoga nanti setelah bebas saya bisa meneruskan usaha ini karena sudah bisa produksi sendiri," tambahnya.

Untuk diketahui, hari ini, Selasa (24/1/2023) LP Kelas IIB Blitar juga meluncurkan ekspor perdana kerupuk puli produksi warga binaan. Peluncuran tersebut disaksikan langsung Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari. 

Imam mengatakan, ekspor kerupuk puli produksi warga binaan tersebut berkerja sama dengan UKM di Blitar untuk dikirim ke Hongkong.

"Ekspor produk warga binaan ini baru kali pertama dilakukan di Jatim. Jumlah kerupuk puli yang diekspor ke Hongkong memang belum banyak hanya sekitar 20 kardus. Tiap kardus berisi 35 kemasan," urainya.

Imam menguraikan, pihaknya akan terus mendorong LP Blitar untuk meningkatkan produksi kerupuk puli dari warga binaan. Itu karena permintaan ekspor ke Hongkong sangat banyak. Menurutnya, Hongkong meminta 1.500 kardus kerupuk puli sekali kirim.

"kami dorong warga binaan untuk perbanyak lagi produksi kerupuk puli. Termasuk menambah warga binaan yang ikut produksi dan memperluas tempat produksi," lanjutnya.

Imam memastikan warga binaan tetap mendapat keuntungan atau upah melalui produksi kerupuk puli yang dikerjakan. Dikatakannya, warga binaan akan mendapat premi dan uangnya akan diberikan setelah masa tahanan selesai.

"Pasti akan tetap dapat upah, tapi akan dicatat atau ditabung dulu, dan setelah itu akan diberikan setelah bebas. Semoga ekspor ini bisa makin banyak lagi, dan berkesinambungan," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES