Pabrik KA Terbesar di ASEAN Beroperasi: Akselerasi Transportasi Publik dan Pertumbuhan Ekonomi Lokal

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pabrik kereta api (pabrik KA) terbesar di Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII), mulai beroperasi di Banyuwangi.
Bersamaan dengan diresmikannya workshop pabrik KA pada Kamis (9/3/2023), juga dilakukan penandatanganan kontrak pengadaan kereta penumpang dan KRL antara PT INKA (Persero), PT KAI (Persero), dan PT KCI atau KAI Commuter senilai Rp 9triliun.
Advertisement
Workshop PT INKA di Banyuwangi akan memproduksi badan kereta dari kontrak pengadaan tersebut. Selanjutnya, secara bertahap akan dibangun jalur uji sepanjang 4 km dan fasilitas lainnya yang digunakan untuk menguji gerbong atau lokomotif yang telah selesai dibuat.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wiryoadmojo meresmikan workshop pabrik KA tersebut pada Kamis (9/3/2023) bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi.
Hadir pula dalam acara tersebut Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Mohammad Rizal Wasal; Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Elekrtonika Kementerian Perindustrian, Taufiq Bawazier; Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto, Dirut PT KAI (Persero) Didik Hartantyo; dan Dirut KAI Commuter Suryawan Putra.
Wamen Kartika mengatakan bahwa pabrik KA terbesar di Asia Tenggara itu dibangun untuk meningkatkan produksi kereta api berkualitas ekspor.
Penandatanganan kontrak pengadaan kereta penumpang dan KRL antara PT INKA (Persero), PT KAI (Persero), dan PT KCI. (Foto:Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
"PT INKA sendiri telah mengekspor ke berbagai negara seperti Bangladesh, Filipina, Singapura, India, New Zealand, hingga Australia," ujar pria yang akrab disapa Tiko itu.
Tiko menambahkan, Banyuwangi dipilih sebagai lokasi workshop karena posisinya yang strategis dan terletak tidak jauh dari pelabuhan dan stasiun, sehingga memudahkan mobilisasi produk. Selain itu, Banyuwangi juga dikenal sangat mendukung pengembangan dunia usaha untuk membuka lapangan kerja.
Dirut PT INKA, Eko Purwanto menambahkan bahwa kontrak pengadaan kereta dengan PT KAI meliputi pengadaan 16 trainset (12 kereta per trainset) sarana KRL baru, 612 unit Kereta SS New Generation untuk program penggantian tahun 2023-2026, dan 10 kereta luxury.
"Untuk KRL pengadaannya senilai Rp ,4 triliun, sementara untuk penggantian kereta dan kereta mewah masing-masing senilai Rp5,5 triliun dan Rp150 miliar," terang Eko.
Peresmian operasi gedung workshop PT INKA di Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto:Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Secara bertahap, fasilitas workshop PT INKA di Banyuwangi akan dilengkapi dengan invetaris dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk memproduksi kebutuhan lain seperti mesin dan lain-lain.
Sementara Wakil Bupati Banyuwangi, Pakde Sugirah, berharap bahwa kehadiran workshop PT INKA di Banyuwangi akan membuka lapangan kerja serta menggerakkan ekonomi lokal.
"Saya bersama Bupati Ipuk berharap workshop ini akan berdampak menggerakkan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, dan menjadi katalis untuk transportasi publik tidak hanya di Banyuwangi, tetapi juga di seluruh Indonesia," harap Sugirah.
Untuk diketahui, guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja, workshop INKA di Banyuwangi bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) di Banyuwangi, sehingga pembukaan pabrik KA ini menjadi salah satu peluang besar bagi para pemuda-pemudi bumi Blambangan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |