Ekonomi

Prof Rhenald Kasali Ungkap 10 Tanda Bisnis yang Menggunakan Uang Hasil Money Laundry

Sabtu, 01 April 2023 - 20:36 | 114.15k
Prof. Rhenald Kasali, guru besar UI dan founder Rumah Perubahan (foto: elshinta.com/reza)
Prof. Rhenald Kasali, guru besar UI dan founder Rumah Perubahan (foto: elshinta.com/reza)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kasus money laundry yang menyeret Rafael Alun sebagai tersangka menggeret nama pesohor berinisial R. Sosok R ini disebut-sebut turut menggunakan uang haram itu untuk bisnis.

Meski belum terungkap siapa sosok R ini, namun ada analisa menari dari Prof Renald Kasali, guru besar UI dan founder Rumah Perubahan. Dalam akun Youtube resminya, Prof Rhenald mengajak kita untuk memahami 10 tanda bisnis yang menggunakan uang hasil money laundry. 

Apa saja ciri-cirinya? Dalam akun Youtube Rumah Perubahan milik Prof Renald Kasali, sang profesor ekonomi UI ini menjabarkan secara rinci.

1). Pertumbuhan bisnis yang luar biasa

Bisnis tiba-tiba menjadi sangat besar dalam waktu singkat, menciptakan rasa kagum pada orang yang melihatnya. "Tiba-tiba punya bisnis besar dengan aset triliunan. Padahal baru beberapa tahun," kata Prof Renald.

2). Uang mudah didapatkan (easy money)

Sumber dana yang digunakan sangat mudah didapatkan. Tanpa perlu laporan keuangan, audit, atau profit. "Hal ini berbeda dengan proses pinjaman bank yang ketat dan membutuhkan presentasi serta cash flow," ucapnya.

3). Alibi yang tak masuk akal

Pelaku bisnis ini selalu memiliki alasan untuk menjelaskan sumber kekayaan mereka. Seperti hasil usaha atau investasi, meskipun sebenarnya sulit dipercaya.

4). Membangun "new empire" atau kerajaan bisnis baru

Bisnis yang menggunakan uang laundry dapat menarik banyak orang kaya dan berpangkat. Akhirnya mereka ikut serta dalam bisnis tersebut dan mempercayakan uang mereka.

5). Mengaku modal berasal dari sumber yang sulit dianalisis

Pelaku bisnis ini mengklaim modal mereka berasal dari warisan, kepintaran, atau bisnis seperti trading. Namun semuanya sulit dianalisis oleh wartawan atau orang awam.

6). Selalu ingin menarik perhatian

Orang-orang yang memperoleh easy money ini selalu ingin diperhatikan, menunjukkan kekayaan dan status sosial mereka. Sehingga uang akan terus datang kepada mereka.

7). Keterlibatan orang di belakang mereka

Pelaku bisnis ini seringkali memiliki orang lain di belakang mereka.  "Invisible hand ni sebenarnya memiliki keahlian bisnis dan strategi yang lebih baik," ungkap Prof Renald.

8). Dikelilingi oleh media komunikasi

Pelaku bisnis ini dikelilingi oleh media. Bahkan memiliki investasi di beberapa kanal media untuk mengendalikan informasi yang terkait dengan bisnis mereka.

9). Tampilan "Crazy Rich"

Mereka sering terlihat sangat kaya raya dan gemar membagikan uang kepada orang lain sebagai tanda kemurahan hati.

10). Dikelilingi oleh orang-orang bermasalah

Bisnis seperti ini seringkali dikelilingi oleh individu yang terlibat dalam berbagai masalah. Seperti pembunuhan, narkoba, atau tindakan tidak pantas lainnya. 

"Hal ini dikarenakan orang yang memiliki banyak uang dari praktik money laundry cenderung kurang memperhatikan nilai-nilai dalam membentuk anak-anak dan orang di sekitarnya," jelas Prof Renald.

Prof. Kasali berharap kaum muda dapat lebih memahami bahaya dari praktik money laundry dan menjauhi bisnis yang mencurigakan. "Kemudahan yang ditawarkan oleh money laundry pada akhirnya akan menimbulkan kesulitan yang lebih besar. Oleh karena itu, penting bagi kaum muda untuk memahami tanda-tanda bisnis yang berasal dari uang laundry dan berusaha untuk mengembangkan bisnis yang legal dan berkelanjutan," pesannya.

Prof Renald Kasali juga mengajak semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk lebih waspada terhadap praktik money laundry. Juga terus mendukung penegakan hukum yang lebih ketat untuk memberantas kejahatan ini. 

Penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak negatif money laundry juga perlu ditingkatkan. Sehingga semakin banyak orang yang paham dan terhindar dari praktik bisnis yang tidak benar ini.

Dalam menghadapi bisnis yang dicurigai menggunakan uang laundry, Prof Renald Kasali menyarankan untuk selalu melakukan due diligence dan memastikan sumber dana yang digunakan dalam bisnis tersebut. Sebagai seorang profesional dan pengusaha, penting untuk menjaga integritas dan menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab.

Selain itu, kaum muda yang ingin memulai bisnis juga diharapkan untuk tidak tergiur oleh janji-janji kemudahan yang ditawarkan oleh praktik money laundry. Sebaliknya, mereka harus fokus untuk mengembangkan bisnis yang berbasis pada inovasi, keahlian, dan nilai-nilai yang baik, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

"Segala yang mudah itu akan membuat kita menjadi sangat sulit," tutup Prof Renald Kasali. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES