Ekonomi

Perputaran Ekonomi UMKM di Pasar Takjil Banyuwangi Street Food Capai Setengah Miliar

Senin, 10 April 2023 - 15:21 | 75.71k
Antusiasme pembeli saat berbelanja takjil di Banyuwangi Ramadhan Street Food. (FOTO: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Antusiasme pembeli saat berbelanja takjil di Banyuwangi Ramadhan Street Food. (FOTO: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pasar takjil berkonsep "Banyuwangi Street Food" yang digelar sejak awal Ramadan di berbagai lokasi di Banyuwangi berhasil menggerakkan ekonomi masyarakat arus bawah. Utamanya para pelaku UMKM, bahkan memasuki pekan ketiga Ramadan ini, perputaran ekonomi mencapai hingga setengah miliar. 

Seperti Insiyah, salah satu pedagang aneka lauk pauk di pasar takjil Jalan Letjen Sutoyo. Insiyah mengaku berjualan di pasar takjil setiap Ramadan. Menu yang ia jajakan beragam, mulai harga Rp5 ribu per bungkus hingga Rp22 ribu per bungkus.

Advertisement

Ketika pasar takjil ramai, ia mengaku bisa mengantongi uang hingga lebih dari Rp1 juta. Saat awal dan akhir Ramadan, nilainya bahkan bisa lebih dari itu.

berbelanja-takjil-2.jpgAntusiasme pembeli saat berbelanja takjil di Banyuwangi Ramadhan Street Food. (FOTO: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

"Biasanya paling ramai saat awal dan akhir. Kalau pertengahan biasanya melandai," kata dia.

Dengan larisnya dagangan di pasar takjil, para pedagang merasa senang. Uang hasil berdagang bisa mereka pakai untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran mendatang.

Transaksi Banyuwangi Streer Food Sudah Capai Ratusan Juta

Pemkab Banyuwangi mencatat transaksi di tiap pasar takjil mencapai puluhan juta rupiah per hari. Transaksi terbesar berada di tiga pasar takjil utama di pusat kota Banyuwangi. Ketiganya, yaitu pasar takjil di ruas Jalan Letjen Sutoyo, Taman Blambangan, dan Terminal Parwisata Terpadu.

"Pasar takjil di tiga lokasi ini cukup ampuh mendorong perputaran ekonomi dengan transaksi mencapai Rp 40 juta lebih per harinya," kata MY Bramuda, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata, Senin (10/4/2023).

Itu artinya hingga hari ke-14 Ramadan saja, transaksi di tiga pasar takjil itu telah mencapai lebih dari Rp 500 juta. Jumlah itu belum termasuk transaksi di puluhan pasar takjil lainnya yang tersebar di seluruh kecamatan di Banyuwangi.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa upaya pemkab dalam membalut pasar takjil dengan bingkai "festival street food" membuahkan hasil yang positif. Dengan mengemas pasar takjil menjadi salah satu festival unggulan dalam kalender pariwisata "Banyuwangi Festival", pemkab ingin ekonomi masyarakat arus bawah bergeliat selama Ramadan.

"Saat kami buka pada awal Ramadan lalu, kami memang menginginkan agar pasar takjil menjadi momentum menggeliatkan perekonomian," tambah dia.

Maka dari itu, pemkab mewadahi para pedagang UMKM untuk berjualan di pasar takjil selama Ramadan. Pemkab juga mengimbau agar masyarakat memanfaatkan keberadaan pasar takjil untuk memenuhi menu berbuka puasa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES