Ekonomi

Bondo Nekat, Pasutri Asal Probolinggo Kembangkan Bisnis Handicraft

Kamis, 18 Mei 2023 - 15:29 | 184.07k
Hasim dan Atifa sedang menyiapkan seserahan pesanan pelanggannya. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Hasim dan Atifa sedang menyiapkan seserahan pesanan pelanggannya. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Semua usaha memang harus diawali dengan keberanian, sebagaimana yang dilakukan oleh pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini. Mereka sukses mengembangkan bisnis handicraft hanya dengan memanfaatkan platform media sosial instagram.

Keberhasilan yang diraih oleh Hasim (27) dan Athifatul Majiedah Qurbani (27) itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Mereka telah cukup lama menelan asam pahitnya berwirausaha.

Bisnis yang diinisiasi oleh pasangan muda asal Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo itu, berupa seserahan dan mahar pernikahan. Dengan keahlian itu, seserahan pengantin berhasil disulapnya menjadi lebih estetik dan indah dipandang.

Usaha kerajinan tangan itu sejatinya berawal dari coba-coba. Kreatifitas yang dimiliki oleh Athifatul dikembangkan dengan belajar otodidak melalui konten youtube pada tahun 2019. Tepat setelah beberapa tahun mereka menikah.

Setelah belajar banyak, Athifatul lantas mengawalinya dengan menawarkan jasa pada tetangga sekitar yang hendak mengadakan hajatan nikah atau lamaran. Ternyata hasilnya cukup mampu membuat senyum pemesannya.

"Dari situ saya mulai memberanikan diri untuk mempromosikan melalui media sosial instagram. Nggak punya modal waktu itu. Pokoknya bondo nekat (bermodal tekad, red)," ungkap wanita yang akrab disapa Atifa itu.

Akun Instagram tersebut diberi nama @seserahan_story. Konten yang diunggah di akun tersebut dari orderan yang telah dipermak. Itu juga sebagai bukti bahwa hasil ciptaannya memiliki nilai jual dan berkualitas.

Bisnis-Handicraft-2.jpgTempat penyimpanan barang Atifa yang ada di rumahnya sendiri. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

Selain di instagram, Atifa dan suaminya sangat rajin membagikan promosi bisnisnya di insta story whatsapp dan grub-grub whatsapp. Agar bisnis handicraft miliknya semakin banyak dikenal oleh banyak orang.

Pada tahun 2021, bisnisnya mulai banyak pesanan. Sedangkan Atifa hanya memiliki keterbatasan alat dan barang. Ia pun memberanikan diri untuk pinjam modal KUR ke BRI sebagai modal tambahan pembelian barang kebutuhan bisnis.

Modal pinjaman yang diterima saat itu senilai Rp 15 juta. Uang itu digunakan dia untuk membeli barang-barang seserahan, seperti mika, karpet, kaca dan alat-alat lainnya.

"Mereka kan pesen dulu. Jadi kita siapin kalo udah jadi dikirim dan mereka bayar. Makanya kita pinjam uang untuk memutar modal," jelasnya.

Bergulirnya waktu, bisnis pasutri ini semakin banyak dikenal. Bahkan followers instagramnya saat ini sudah mencapai 28 ribu lebih. Pelanggannya pun tak main-main, banyak diantaranya dari luar kota hingga luar pulau.

"Ada yang dari Sumatra, Kalimantan yang pesan mahar itu. Kita buat trus kirim. Barang sampai baru mereka bayar. Di Kota banyak pelanggan saya. Semoga bisa dibantu punya ruko di kota nanti," ucapnya sambil tersenyum.

Harga setiap unit seserahan dan maharnya berbeda-beda, dari harga Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta. Tergantung permintaan dari pelanggan. Semakin sulit permintaannya, harganya semakin mahal.

Untuk memudahkan transaksi pembayaran itu, Atifa menggunakan Mobile Banking dari BRI yaitu BRImo. Sehingga transaksi pembayaran semakin mudah dan cepat.

"Bagi para pelaku UMKM kami berikan pelayanan permodalan. Selain itu kami bantu untuk penggunaan BRImo untuk mempermudah transaksi usaha mereka," ungkap Muhammad Ikrom, Kepala Unit BRI Paiton.

Tak hanya itu, kata dia, modal pinjaman untuk usaha yang diberikan pada pelaku UMKM tidak dibiarkan begitu saja. Pihaknya tetap membimbing dan memberikan edukasi dalam mengatur keuangannya.

"Tepatnya itu berbagi ya. Berbagi pengalaman agar para pelaku usaha ini bisa mengatur keuangan mereka dengan baik. Sehingga bisnis mereka segera berkembang dan sukses," katanya.

Saat ini, bisnis handicraft milik pasangan suami istri asal Kabupaten Probolinggo itu berkembang pesat. Bahkan telah bekerjasama dengan berbagai EO Wedding. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES