Ekonomi

Produktivitas Pabrik Gula Glenmore Naik 30 Persen

Minggu, 18 Juni 2023 - 15:52 | 133.25k
Manajemen Pabrik Gula Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto: Ahmad Sahroni/TIMES Indonesia)
Manajemen Pabrik Gula Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto: Ahmad Sahroni/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Produktivitas Pabrik Gula (PG) Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, naik 30 persen. Peningkatan kuota penggilingan ini merupakan hasil penerapan Strategi Klusterisasi oleh manajemen PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN).

Untuk diketahui, PT SGN atau lebih sering dikenal dengan sebutan Sugar Co adalah Sub Holding Perkebunan yang ditugaskan untuk mengelola seluruh pabrik gula yang ada di lingkungan PTPN Group.

Advertisement

General Manager PG Glenmore, Yus Martin menyebutkan, pada ke-27, pihaknya telah menggiling 175 ribu ton tebu. Jumlah tersebut 30 persen lebih banyak dibanding jumlah hari giling yang sama ditahun 2022.

“Ini merupakan indikator keberhasilan Strategi Klusterisasi yang dilakukan manajemen PT SGN,” katanya, Minggu (18/6/2023).

Kehadiran PT SGN, lanjut Martin, terbukti telah memberi imbas positif terhadap 36 Pabrik Gula PTPN Group. Diantaranya dalam kemudahan Bahan Baku Tebu (BBT), sehingga mampu mendongkrak produktivitas.

Sebelumnya, saat Pabrik Gula masih jalan sendiri-sendiri, muncul persaingan dalam memperoleh BBT. Akibatnya, harga tebu pun melambung tinggi.

“Kondisi tersebut menyebabkan Idle Capacity Pabrik Gula, hingga rusaknya pola kemitraan. Petani menjadi transaksional. Kini (Dibawah manajemen PT SGN) kemitraan dengan petani tebu tertata sesuai kewilayahan,” bebernya.

Pengelolaan dibawah PT SGN, membuat manajemen Pabrik Gula lebih terpadu. Salah satu contoh pada penerapan Strategi Klusterisasi, pemenuhan BBT lebih mudah.

Disisi lain, PG Glenmore memiliki peluang lebih besar untuk memberi manfaat kepada masyarakat sekitar. Khususnya kalangan petani tebu serta sektor usaha terkait.

“Antrian tidak lama, biaya transport lebih irit karena tidak jauh dan tebu bisa segera diolah dengan kondisi masih segar atau saat potensi rendemen tinggi. Dan kami transparan dalam perolehan rendemen sesuai potensi dengan metode Core Sampler,” kata Yus Martin.

Seperti Pabrik Gula lain yang dikelola PT SGN, PG Glenmore juga menerapkan pola kemitraan Sistem Bagi Hasil (SBH) dengan petani tebu. Porsi sharing petani mendapat jatah lebih banyak dan pembayaran tepat waktu.

Sunarsis, salah satu petani tebu mitra PG Glenmore, mengaku sangat diuntungkan dengan kemitraan yang terjalin. Menurutnya, tidak pernah ada kendala. Bahkan seminggu sekali petani bisa mendapatkan dana hasil lelang gula.

“Masalah keuangan juga tidak ada kendala, dan juga sudah dibentuk tim lelang,” katanya.

Sebelumnya Direktur Utama PT SGN, Aris Toharisman, menegaskan bahwa sistem bagi hasil merupakan pola kemitraan yang saling menguntungkan. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani tebu mitra.

“Kita fokusnya ke sistem bagi hasil, esensi dari kemitraan pabrik gula dengan petani itu ada di sistem bagi hasil,” ucapnya.

Nilai tawar petani, berdasarkan kualitas tebu mereka. Ketika kualitas tebu baik dan rendemen tinggi, maka petani akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula.

“Harapannya, petani terdorong untuk meningkatkan kualitas tebunya, sehingga kadar gulanya tinggi. Nah itulah bentuk kemitraan yang sesungguhnya dan tentunya akan meningkatkan tingkat kesejahteraan petani,” tandas Direktur Utama PT SGN Aris Toharisman.

Untuk diketahui, tahun 2023, PG Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, memasang target sebesar 981 ribu ton tebu tergiling dengan rendemen 8. Guna pencapaian, berbagai strategi telah diterapkan. Diantaranya Operasional Excellent yakni mempertahankan efisiensi pabrik, mengurangi loses dan menekan jam berhenti giling.

Sedang untuk kemitraan diterapkan Service Excellent komunikasi yang intens. Pembinaan terkait budidaya, membantu penyaluran sarana produksi melalui program makmur sehingga pupuk dan pestisida terlaksana tepat waktu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES