Ekonomi

Cerita Menggelitik Pedagang Pasar Probolinggo Setelah Gunakan Pembayaran QRIS

Minggu, 18 Juni 2023 - 16:40 | 113.66k
Seorang pedagang pasar yang telah menggunakan pembayaran QRIS. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Seorang pedagang pasar yang telah menggunakan pembayaran QRIS. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Sejumlah pedagang pasar tradisional di Probolinggo, Jawa Timur, telah menggunakan pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Selama menggunakan QRIS itu, beberapa pedagang punya cerita dan pengalaman unik nan menggelitik.

QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.

Advertisement

Di Probolinggo sendiri, sudah ada ratusan pedagang di 3 pasar tradisional yang telah menggunakan pembayaran QRIS dari BRI, yaitu Pasar Baru Gotong Royong, Pasar Randupangger, dan Pasar Semampir. Dari pedagang peracanagan hingga pedagang sayuran. Mereka pun telah diedukasi tentang cara penggunaanya agar mudah melakukan pembayaran.

Sejak menggunakan pembayaran QRIS selama beberapa pekan lalu ini, banyak pedagang yang telah mencicipi asam manisnya pembayaran QRIS. Dari cerita unik hingga menggelitik, salah satunya seperti yang diceritakan oleh Kiki, pedagang toko peracangan di Pasar Semampir.

Kata dia, metode pembayaran QRIS tersebut bisa dikatakan tidak memiliki nilai negatif. Segala bentuk kecurangan sudah diantisipasi. Artinya, pembayaran QRIS tersebut tidak memiliki celah untuk dicurangi. Sebab, semua transaksi selalu ada bukti pembayarannya melalui notifikasi di ponsel penjual.

Akan tetapi lucunya, kata Kiki, selama dua pekan dia menggunakan QRIS, sudah pernah mengalami pengalaman unik. Yaitu, ketika pembeli hendak membayar melalui QRIS namun tidak tau cara menggunakannya.

Kiki harus menjelaskan panjang lebar tentang cara menggunakannya. Bahkan dia memandu tahap demi tahap melalui aplikasi mobile banking milik pembeli. Nah lucunya di bagian ini, ketika hendak mau membayar, ternyata  saldo yang ada di rekening pembeli tidak mencukupi alias zonk.

“Unik dan lucu rasanya, coba nih udah dibantu dan dipandu caranya dari awal. Ternyata saat sampai tahap pembayaran saldo di rekeningnya nggak ada. Kan sia-sia saya ngajarin. Akhirnya bayar cash. Coba bilang dari awal,” kata Kiki sambal tertawa lepas.

pasar-QRIS-2.jpgSeorang pembeli tengah membayar dengan pembayaran QRIS. (Foto: Dokumen/TIMES Indonesia)

Namun Kiki memaklumi, karena belum semua orang mengerti menggunakan QRIS. Lambat laun, ketika semua orang telah mengerti pembayaran QRIS, tentu transaksi akan semakin mudah dan cepat. Nilai positif yang sangat terasa bagi Kiki setelah beberapa pekan menggunakan QRIS, yaitu tidak ribet menyiapkan uang receh untuk kembalian. 

Pembeli tinggal membayar melalui QRIS. Setelah notifikasi di ponsel muncul, berarti pembayaran telah tuntas. Dirinya tak perlu repot mengeluarkan uang receh untuk kembalian. Pembeli juga semakin mudah membawa barang dan uang belanjanya di pasar.

“Tinggal bayar saja pakai scan barcode itu saja. Mudah sekali. Tidak makan waktu lama karena cukup pakai hp saja. Kalau semakin banyak yang menggunakan QRIS tentu nggak ribet. Bahkan sirkulasi keuangan took bisa terbaca disitu nanti. Artinya managemen keuangan bisa jelas dengan transaksi QRIS,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang BRI Probolinggo, Indrayana mengatakan, pihaknya secara bertahap memberikan sosialisasi dan mengarahkan para pedagang untuk menggunakan pembayaran QRIS. Sejauh ini sudah ada tiga pasar yang telah menggunakan pembarayan QRIS. Lambat laun tentu akan mengakar pada pasar dan pedagang lainnya.

“Tidak hanya di lingkup pasar saja. Sejumlah pedagang toko dan warung kopi juga sudah ada yang menggunakan QRIS. Karena transaksi menggunakan QRIS itu mudah. Pembayaran berapapun bisa dilakukan. Bahkan pembayaran antar bank pun bisa tanpa dipungut biaya admin,” jelas Indrayana.

Sebelumnya diberitakan, ada ratusan pedagang di pasar tradisional Probolinggo telah memanfaatkan QRIS sebagai metode pembayaran digital. Sejumlah pedagang itu berada di tiga pasar tradisional. Namun sejatinya, tak hanya pedagang pasar. Sejumlah pelaku UMKM dan pedagang kecil di luar pasar juga sudah banyak yang menggunakan QRIS. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Rizal Dani

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES