Pemkot Malang Sebut Kelangkaan Elpiji 3 Kg Akibat Ulah Resto Nakal

TIMESINDONESIA, MALANG – Akhir-akhir ini kelangkaan elpiji 3 kg di tingkat pengecer kerap kali mengalami kelangkaan. Oleh sebab itu, pihak Pemkot Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) mulai melakukan pemetaan.
Sebelumnya, Diskopindag Kota Malang sempat melakukan koordinasi dengan Pertamina Cabang Malang. Hasilnya, soal isu kelangkaan sempat ditepis, karena ketersediaan stok, khususnya di pangkalan resmi masih aman dan tak ada kendala.
Advertisement
Namun, pemetaan pun terus dilakukan dengan menjurus ke persoalan sejumlah resto ataupun usaha-usaha nakal yang masih menggunakan elpiji subsidi 3 kg yang jelas bukan peruntukannya.
Seperti halnya pada temuan sidak, Selasa (20/6/2023) siang tadi. Salah satu resto, yakni Warung Spesial Sambel (SS) di Jalan Ciliwung, Kota Malang kedepatan menggunakan elpiji 3 kg untuk operasional restonya.
Pengelola Mediasi Konsumen dan Produsen Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang, M Saifudin mengatakan, salah satu indikasi kelangkaan Elpiji subsidi 3 kg tersebut, karena ulah resto maupun usaha-usaha besar.
Padah dalam Surat Edaran Dirjen Migas No.B-2461/MG.05/DJM/2022 tentang pelaksanaan penyaluran BBM dan Elpiji bahwa elpiji subsidi atau 3 kg didistribusikan atau diperuntukan bagi kelompok rumah tanggan dan usaha mikro. Aturan ini juga tercantum dalam Perpres No.104/2007 tentang penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga Elpiji 3 kg.
"Iya indikasinya seperti itu (kelangkaan Elpiji 3 kg akibat ulah resto nakal)," ujar Saifudin, Selasa (20/6/2023).
Sebab, kata Saifudin, ketersediaan elpiji 3 kg sejauh ini dinilai masih cukup dan tak ada kelangkaan.
Pertamina sendiri memiliki 2.933 pangkalan resmi di seluruh wilayah Malang Raya. Setiap harinya, Pertamina mendistribusikan sebanyak 156.000 tabung atau 470 MT Elpiji 3 kg ke seluruh pangkalan.
"Menurut Pertamina itu sudah cukup. Kalau kelangkaan itu bukan di level agen (pangkalan), karena di agen terus ada. Jadi indikasinya ya di pengecer yang distribusinya mungkin kurang tepat sasaran (seperti ke resto)," ungkapnya.
Dengan begitu, pihak Diskopindag Kota Malang akan terus gencar melakukan pengawasan, seperti sidak yang dilakukan.
"Kami lakukan pengawasan lagi, karena kan kita hanya sebatas di pengawasan dan peringatan," katanya.
Jika nanti masih ada resto yang nakal menggunakan elpiji subsidi 3 kg, pihaknya bersama Pertamina Malang akan langsung mengganti tabung subsidi dengan yang non subsidi.
"Kita akan lakukan tukar tabung langsung di tempat nanti bersama Pertamina," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.