Ekonomi

Harga Daging Ayam Capai 40 Ribu per Kg, Pedagang Pasar Daerah Indramayu Tetap Jualan

Selasa, 27 Juni 2023 - 13:45 | 119.53k
Penjual daging ayam di Pasar daerah Indramayu keluhkan harga yang makin mahal (FOTO: Selamet Hidayat/TIMES Indonesia)
Penjual daging ayam di Pasar daerah Indramayu keluhkan harga yang makin mahal (FOTO: Selamet Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Aksi solidaritas pedagang daging ayam sewilayah III Cirebon mogok jualan, nampaknya tidak terjadi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pada Selasa (27/6/2023), dari pantauan TIMES Indonesia di beberapa Pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, nampak penjual daging ayam membuka lapaknya seperti hari-hari biasanya.

Advertisement

Menurut pedagang ayam potong asal Pasar Daerah Indramayu, meskipun ada imbauan untuk melakukan aksi mogok jualan, tapi tidak mereka lakukan karena harus menghabiskan sisa stok ayam yang belum laku terjual.

"Stok ayam masih banyak mas, jadi tidak ikut mogok jualan ayam," kata Didi (35) kepada TIMES Indonesia.

Aksi mogok jualan ayam di sewilayah 3 Cirebon dipicu dari harga ayam yang makin tinggi dan banyak merugikan pedagang. Sudah hampir 2 bulan lebih harga ayam potong mengalami kenaikan.

"Untuk di Pasar daerah Indramayu harga normal ayam potong mencapai 35 ribu per kilonya, dan sekarang tembus dengan harga 40 ribu per kilonya," ujar Didi.

Sebelumnya, Didi mengaku bisa menjual ayam potong dalam sehari 1 ton lebih, tap sekarang karena harga mengalami kenaikan hanya bisa menjual kurang dari 1 ton. 

"Kenaikan daging ayam sangat mempengaruhi penjualan, banyak pelanggan saya yang membeli sekedarnya saja," terang Didi.

Didi, berharap kapada Pemerintah untuk bisa mengstabilkan harga ayam potong agar bisa kembali normal seperti biasanya. "Pemerintah harus turun tangan jangan sampai berlarut larut, kasihan para pedagang ayam, untungnya makin sedikit saja," ujar Didi.

Sementara itu, salah satu konsumen asal Desa Dermayu Ririn (40) sangat kecewa harga daging ayam belum juga mengalami penurunan.

"Jelas kecewa, karena sejak 2 bulan terakhir harganya mengalami kenaikan terus, ini berimbas dari minat orang membeli ayam makin berkurang karena harganya mahal," ucap pemilik warung makan di desa tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES