Ekonomi

Tradisi Petik Laut Tingkatkan Ekonomi Pelaku UMKM hingga Nelayan Banyuwangi

Kamis, 20 Juli 2023 - 15:16 | 62.07k
Suasana tradisi Petik Laut di Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Suasana tradisi Petik Laut di Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIPetik Laut sudah menjadi tradisi yang dinanti-nanti oleh nelayan atau masyarakat pesisir pada tiap satu Suro, tak terkecuali di Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.

Tradisi ini adalah simbol wujud syukur atas limpahan hasil laut yang mereka dapatkan selama satu tahun. Sehingga dihari pelaksanaannya, masyarakat sekitar tumplek blek di lokasi pelaksanaan yaitu Pantai Lampon. 

Advertisement

Ketua Panitia tradisi petik laut Lampon, Suharsono, mengatakan tradisi ini merupakan bentuk gotong royong para nelayan. Ritual dimulai sejak satu hari sebelum pelaksanaan. Warga gotong royong bersih-bersih pantai yang berlanjut dengan menggelar doa bersama.

"Kami bersyukur bisa melaksanakan tradisi ini dengan lancar dan meriah. Ini semua berkat kerjasama dan kekompakan nelayan Lampon yang saling membantu dan bahu-membahu menyiapkan acara ini," ujar Suharsono.

Tradisi petik laut Lampon sudah dilakukan sejak tahun 1927 atau 96 tahun lalu. Ritual ini digelar setahun sekali tiap tanggal 1 Suro penanggalan Jawa. Dalam ritual ini, masyarakat nelayan membawa sesaji hasil bumi ke tengah laut menggunakan perahu. Sesaji tersebut kemudian dilarung.

Ribuan masyarakat riuh dan antusias merayakan petik laut Lampon. Mereka berbondong-bondong menuju pantai untuk menyaksikan prosesi ritual. Suasana khidmat terasa saat nelayan bersama-sama melepas sesaji ke laut.

"Harapannya agar para nelayan diberikan keberkahan dan keselamatan dalam mencari rezeki. Selalu dilindungi Allah Yang Maha Kuasa," kata Suharsono. 

Tak hanya ritual larung sesaji, tradisi ini juga menghadirkan berbagai hiburan rakyat seperti pagelaran wayang kulit semalam suntuk dan kesenian menarik lainnya. Para pelaku UMKM di sekitar lokasi pun ikut kecipratan berkah dengan adanya keramaian pengunjung. 

“Pagelaran kesenian ini bertujuan untuk menghibur masyarakat nelayan yang sudah bekerja keras sepanjang tahun. Petik laut juga menjadi sarana silaturahmi dan kebersamaan antara masyarakat nelayan Lampon,” ujar Suharsono.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir langsung pada acara tersebut, mengapresiasi kebersamaan masyarakat dalam petik laut ini.

"Petik laut Lampon adalah bentuk pelestarian tradisi dan budaya lokal yang harus kita jaga dan lestarikan. Saya berharap tradisi ini bisa terjaga dan terus berlangsung dari generasi ke generasi," kata Ipuk.

Hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Pusat Latihan Pertempuran Marinir (Danpuslatpurmar) 7 Lampon, Mayor Agus Fauz, serta Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol AKBP Deddy Foury Millewa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES