Mengembangkan BUMDes dan Desa Wisata di Malang, Ini Strategi Yani Wijaya Baihaqi

TIMESINDONESIA, MALANG – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan desa wisata telah menjadi dua instrumen penting dalam pengembangan ekonomi desa. Yani Wijaya Baihaqi, seorang social entrepreneur dan calon legislatif DPR RI Partai Golkar dari Dapil Malang Raya, memberikan wawasan tentang bagaimana RI Dr mengembangkan BUMDes dan desa wisata dengan efektif.
Untuk BUMDes, Yani menekankan pentingnya memilih bidang usaha yang berdasarkan pada kekuatan dan potensi desa. "BUMDes harus mampu memanfaatkan sumber daya lokal dan mengubahnya menjadi produk atau jasa yang memiliki nilai ekonomi," kata Yani.
Advertisement
Selain itu, Yani juga menyarankan agar BUMDes berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun lembaga non-profit. "Kolaborasi ini bisa membuka akses ke berbagai sumberdaya, seperti pelatihan, pendanaan, dan pasar," jelas Yani.
Sementara untuk desa wisata, Yani menekankan pentingnya pengelolaan yang profesional dan berkelanjutan. Menurutnya, desa wisata harus mampu menyajikan pengalaman wisata yang unik dan menarik, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan kearifan lokal.
Selain itu, Yani juga menyarankan desa wisata untuk memanfaatkan digitalisasi. "Dengan pemasaran digital, desa wisata bisa menjangkau wisatawan dari berbagai belahan dunia. Hal ini juga memudahkan dalam mengelola reservasi dan menyediakan informasi yang dibutuhkan wisatawan," ujar Yani.
Secara keseluruhan, Yani Wijaya Baihaqi, berharap bahwa BUMDes dan desa wisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa. "BUMDes dan desa wisata memiliki potensi besar untuk mendorong pembangunan ekonomi di desa. Yang dibutuhkan adalah manajemen yang baik dan inovasi yang berkelanjutan," tutup Yani. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.