Ekonomi

Hempaskan Tantangan Global, BI Optimistis Ekonomi Jatim Terus Terkerek

Selasa, 08 Agustus 2023 - 15:58 | 80.04k
Jajaran Pimpinan Perwakilan BI Jatim saat paparan pertumbuhan ekonomi Jatim di Kanwil BI Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (8/8/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Jajaran Pimpinan Perwakilan BI Jatim saat paparan pertumbuhan ekonomi Jatim di Kanwil BI Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (8/8/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAEkonomi Jawa Timur (Jatim) tumbuh 5,24 persen pada triwulan II tahun 2023. Data tersebut menunjukkan tingkat ketahanan ekonomi domestik terhadap tekanan global terus menguat. 

Bahkan angka pertumbuhan itu di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama sebesar 5,17 persen.

Advertisement

Faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Jatim tersebut antara lain karena peningkatan  Investasi PMA (Penamaan Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga (meskipun sedikit melambat karena triwulan yoy tahun lalu mengalami lonjakan mobilitas).

"Sementara pada tahun ini, konsumsi rumah tangga terlihat seolah melambat namun tetap positif di atas 5 persen," terang Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Jatim Doddy Zulverdi saat paparan, Selasa (8/8/2023). 

Pada periode triwulan II 2023, ekonomi Jawa Timur juga berkontribusi signifikan pada pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 14,45 persen, dan 25,23 persen terhadap perekonomian Pulau Jawa.

"Ekonomi Jatim mengalami akselerasi cukup signifikan dan telah berlangsung sejak Triwulan IV pada tahun lalu," terangnya. 

BI Kanwil Jatim optimistis angka pertumbuhan ekonomi di Jatim ini akan terus mengalami kenaikan dan akselerasi positif seiring dengan penurunan laju inflasi.  Berdasarkan Grafik Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Jatim menunjukkan tren penurunan. Tercatat 4,11 persen pada Juli tahun ini (YoY). 

Namun demikian, penurunan itu masih sedikit lebih tinggi dari target nasional. Sedangkan inflasi month to month lebih rendah dari nasional. Itu karena, Surabaya masih menjadi penyumbang inflasi terbesar di Jatim (4,60%). Meskipun, tren laju inflasi di kota ini menurun.  

BI Jatim cukup optimistis inflasi di Jatim pada Agustus ini akan memenuhi target karena dukungan berbagai program. "Kami cukup optimistis inflasi Jatim masuk ke dalam target di bulan Agustus," tandasnya.

BI Jatim juga memastikan perbaikan dan akselerasi masih terjadi. Namun demikian, kondisi global harus tetap diwaspadai. Terutama dampak geopolitik yang belum tuntas, gangguan supply chain ekspor impor serta suku bunga inflasi di negara-negara maju masih tetap tinggi. 

Kondisi ekspor Jatim masih tipis karena dampak global. Tapi masih ditutupi oleh kinerja permintaan domestik. Mitigasi resiko ketidakstabilan nilai tukar ini turut menjadi perhatian Gubernur BI dengan mendorong kebijakan intervensi di luar suku bunga. 

Sementara secara keseluruhan, perekonomian seluruh provinsi di Pulau Jawa sebagai penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional terbesar turut mengalami kenaikan. 

Antara lain karena faktor kekuatan konsumsi rumah tangga seperti libur hari besar keagamaan, libur panjang sekolah dan insentif pembayaran yang dikeluarkan oleh pemerintah (konsumsi pemerintah) serta investasi dengan kontribusi 3,46 persen pada triwulan I 2023 naik menjadi 5,49 persen pada triwulan II 2023. 

"Ini sedikit menutup perlambatan di sisi ekspor," jelas Doddy Zulverdi. 

Tren inflasi di Pulai Jawa juga terus menurun dan beberapa bulan terakhir berada di kisaran target 3%.

Meskipun tekanan kondisi perekonomian global yang bersumber dari geopolitik yang belum tuntas, gangguan supply chain masih membayangi, namun dampak ekonomi domestik masih terbatas.

Sebagaimana diketahui, rkonomi Jawa Timur (Jatim) tumbuh 5,24 persen pada triwulan II tahun 2023. Data tersebut menunjukkan tingkat ketahanan ekonomi domestik terhadap tekanan global terus menguat. 
Bahkan angka pertumbuhan itu di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama sebesar 5,17 persen.

Faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Jatim tersebut antara lain karena peningkatan  Investasi PMA (Penamaan Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga (meskipun sedikit melambat karena triwulan yoy tahun lalu mengalami lonjakan mobilitas).

Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah mengucapkan rasa syukur atas capaian kinerja ini. Ia berharap dapat sejalan dengan kesejahteraan rakyat. 

"Alhamdulillah secara year on year semua lapangan usaha di Jatim mengalami pertumbuhan positif," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya. 

Tumbuhnya perekonomian Jawa Timur pada periode tersebut disokong meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat yang mendorong tumbuhnya permintaan domestik, meningkatnya volume perdagangan, serta menggeliatnya  aktifitas pada sektor jasa.

"Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan paling signifikan adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 13,90 persen," ujar Gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu.

Faktor lain yang ikut mendorong tumbuhnya perekonomian Jatim, menurut Gubernur Khofifah  yakni momentum libur hari besar keagamaan dan masa libur panjang sekolah dan aktifitas pemerintahan. 

Momentum libur panjang terbukti mengerek kenaikan aktifitas ekonomi masyarakat dan kenaikan aktifitas moda transportasi di Jawa Timur.

Selain itu, peningkatan kinerja investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik juga menjadi faktor penggerak ekonomi Jawa Timur, selain tiga ektor utama penggerak ekonomi lainnya seperti Industri Pengolahan yang berkontribusi sebesar 30,17 persen, perdagangan sebesar 18,75 persen, serta pertanian yang menyumbang sebesar 11,82 persen.

"Pertumbuhan positif di triwulan II tahun 2023 ini menjadi modal besar bagi Jawa Timur untuk mengakselerasi roda perekonomian hingga akhir tahun 2023," jelas Gubernur Khofifah.

Pemprov Jatim menurut Gubernur Khofifah akan terus mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di sektor transportasi melalui optimalisasi layanan transportasi umum massal berupa bus rapid transit pada jaringan antar daerah melalui Bus Trans Jatim, serta program mudik balik gratis transportasi darat dan laut di momentum Hari Raya Idul Fitri.

Di bagian lain, Pemprov Jatim juga terus  berkomitmen dalam upaya meningkatkan kerja sama antar daerah melalui Misi Dagang Dalam Negeri dengan Provinsi Mitra dan Misi Dagang Luar Negeri.

"Dengan semangat Optimis Jatim Bangkit, kita optimis  pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di 2023 akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya," pungkas Gubernur Khofifah.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES