Kemenperin RI Dorong Inovasi Hilirisasi Industri Pengolahan Kakao di Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), dalam upayanya untuk memajukan industri nasional, telah menetapkan fokus utama pada hilirisasi industri pengolahan kakao.
Tekad ini mengarahkan strategi nasional menuju peningkatan nilai jual produk, perkuatan struktur industri yang berkelanjutan, dan penciptaan kesejahteraan yang luas bagi masyarakat.
Advertisement
Indonesia, dikenal sebagai salah satu negara pengolah kakao terbesar di dunia, unggul dalam produksi berbagai produk olahan kakao. Industri lokal menghasilkan beragam produk seperti pasta kakao, cocoa cake, lemak kakao, dan bubuk kakao.
Sebagian besar (sekitar 80%) dari produk tersebut diekspor ke lebih dari 96 negara di lima benua; hal ini mempertegas posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasokan kakao global.
"Ini adalah hasil dari kebijakan bea keluar terhadap ekspor biji kakao," ungkap Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin RI, Putu Juli Ardika dalam pernyataan resminya, Kamis (24/8/2023).
Dia menjelaskan sejauh apa investasi dari perusahaan multinasional telah berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas produksi industri kakao, dari 560.000 ton per tahun menjadi 739.250 ton per tahun.
Dalam menemukan solusi strategis, pemerintah juga berfokus pada pembuatan produk turunan kakao seperti cokelat artisan yang memiliki nilai tambah tinggi. Cokelat jenis ini menunjukkan peningkatan popularitas, terutama di kalangan wisatawan internasional dan kelas atas domestik, dan menawarkan nilai tambah yang signifikan, hingga 1500%.
Dalam peranannya sebagai pemain penting dalam industri kakao global, Indonesia telah berdialog dengan perusahaan internasional terkait penciptaan rantai pasokan yang lebih berkelanjutan dan adil.
"Sejak 2015, nilai ekspor kakao olahan Indonesia selalu melebihi USD1 miliar," tambah Putu menjelaskan seputar pemulihan dan potensi pertumbuhan dalam industri ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.