Panen Raya Bawang Merah, Gubernur DIY Minta Antisipasi Fluktuasi Harga

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku cukup senang hasil panen bawang merah melimpah di Kabupaten Bantul, terutama di wilayah Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek.
Kendati demikian, Raja Ngayogyakarta Hadiningrat ini, meminta para petani untuk mengantisipasi terjadinya fluktuasi harga bawang merah.
Advertisement
Caranya, menurut Sultan, dengan tidak menanami seluruh lahan dengan komoditas hortikultura tersebut.
"Saya berharap jangan terus semua ditanami berambang. Kira kira 2000-2500 meter persegi itu maksimum. Jangan lebih, nantinya harganya fluktuasi," ujar Sultan seusai mengikuti kegiatan Panen Raya Bawang Merah di Gapoktan Paris Makmur, Parangtritis, Kretek, Bantul, Jumat (25/8/2023).
Sultan juga berharap para petani juga tidak bersaing menjual sendiri karena dapat berpengaruh pada rendahnya harga jual bawang merah.
"Antar teman Gapoktan jangan bersaing sendiri malah harganya malah jadi rusak jangan sampai, terjadi seperti ini," tandasnya.
Direktur Holtikultura Kementerian Pertanian RI Prihasto Setyanto mengatakan konsep Agro Electrifying atau listrik untuk pertanian yang sudah dikembangkan Gapoktan Paris Makmur ini memberikan dampak positif yang luar biasa.
Ia menyebut konsep ini dapat direplikasikan ke tempat lain. Pasalnya selain ramah lingkungan, konsep ini dapat menekan biaya bahan bakar minyak (BBM) hingga 70 persen. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.