Ekonomi

Rajungan Lamongan Jadi Bahan Baku Ekspor Utama Ekspor

Sabtu, 26 Agustus 2023 - 21:50 | 135.07k
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mencicipi menu masakan rajungan yang telah disediakan di Festival Gandrung Rajungan, Sabtu (26/8/2023), (FOTO: Prokopim Lamongan for Times Indonesia)
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mencicipi menu masakan rajungan yang telah disediakan di Festival Gandrung Rajungan, Sabtu (26/8/2023), (FOTO: Prokopim Lamongan for Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGANKabupaten Lamongan saat ini memiliki potensi kemaritiman, yakni rajungan.

Potensi sari laut ini sudah dilirik dan ditetapkan sebagai bahan baku utama dalam kegiatan ekspor oleh beberapa perusahaan dan investor.

Advertisement

Terdapat 6 (enam) perusahaan di wilayah pantura Lamongan yang telah menjadikan rajungan sebagai bahan utama ekspor. Dua diantaranya PT Bumi Menara Internusa (BMI) di Kecamatan Deket dan PT Sumber Kemenangan Sejahtera Abadi (SKSA) di Kecamatan Mantup. 

Festival-Gandrung-Rajungan.jpg

Hal ini diungkapkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka Festival Gandrung Rajungan di GOR Kemantren Kecamatan Paciran, Lamongan Jawa Timur, Sabtu (26/8/2023). 

"Rajungan sudah dilirik para investor. Ada enam perusahan berskala besar yang menjadikan rajungan sebagai bahan baku ekspor. Dua diantaranya, PT BMI di Kecamatan Deket dan yang baru dilaunching, PT SKSA di Kecamatan Mantup," ujar Pak Yes. 

Berkolaborasi bersama para investor, Pak Yes berharap, bisa mengembangkan potensi sari laut yang dimiliki Kota Soto. Terlebih Lamongan menjadi kabupaten penghasil ikan tangkap terbesar nomor 2 di Jawa Timur. 

Yuhronur-Efendi-1.jpg

"Bila kolaborasi ini bisa berjalan dengan baik dan berkembang bisa dipastikan akan membantu kenaikan nilai tambah nelayan dan kemudahan dalam hal distribusinya," katanya. 

Sesuai data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan, Pak Yes menyebutkan, rajungan sebagai salah satu potensi jenis tangkapan alam yang mencapai 1.700 ton/tahun. 

"Apalagi harganya saat ini mencapai 100.000/kg. Sedangkan pemasarannya 90 persen secara ekspor dalam bentuk daging ke Negara Amerika Serikat, Eropa, Prancis, dan lainnya," ucapnya. 

Untuk mengundang investor lebih banyak lagi datang ke Lamongan, Pak Yes menuturkan, diperlukannya upaya mengenalkan potensi rajungan Lamongan melalui literasi kuliner. 

Salah satunya, Pak Yes menyebutkan, dengan menggelar Festival Gandrung Rajungan setiap tahunnya. Dibuka untuk umum, Festival Gandrung Rajungan menyediakan 454 rajungan secara gratis melakui kupon yang telah dibagikan sebelumnya oleh panitia. 

Untuk memeriahkan acara juga dilangsungkan kegiatan pawai rajungan carnival oleh Korwil Bidang Pendidikan wilayah Paciran, kreasi masak sambal rajungan dan lomba rajungan terbesar.

"Kegiatan hari ini merupakan salah satu upaya kita untuk mendelegasikan potensi sari laut Lamongan yang megilan. Adanya Festival Gandrung Rajungan diharapkan mampu mengundang masyarakat dan investor untuk datang ke Paciran dan tentu memburu rajungan kita," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES