Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Catat Konsumsi Harian Pertamax Green di Jatim Capai 5.500 liter
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pertamina Patra Niaga Jatim Bali Nusantara (PPN Jatimbalinus) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax Green di Jawa Timur telah mencapai 5.500 liter per hari.
Sementara BBM Pertamax Green baru dilayani di beberapa SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) mulai 24 Juli 2023 lalu.
Advertisement
Section Head Communication & Relation Patra Niaga Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan mengatakan, jumlah itu memberi kontribusi yang lebih tinggi dibanding Pertamax Turbo.
"Kontribusi penjualan Pertamax Green bahkan melebihi Pertamax Turbo. Dimana Pertamax Turbo sekitar 0,4 persen, Pertamax Green sudah 0,5 persen," kata Taufiq, Jumat (1/9/2023).
Sementara Pertamax, masih stabil memberi kontribusi 13 persen. Sisanya Pertalite masih menjadi favorit sebanyak 86 persen.
Pertamax Green merupakan BBM dengan Research Octane Number atau RON 95. Lebih tinggi dibandingkan dengan Pertamax yang memiliki RON 92. Angka RON menunjukkan tingkatan kualitas bahan bakar berdasarkan nilai oktan, semakin tinggi oktan semakin rendah emisinya.
Saat launching pada 24 Juli 2023 lalu, tercatat baru 10 SPBU di Kota Surabaya yang menyediakan Pertamax Green. Yaitu SPBU 5160165 Jl Raya Jemursari, SPBU 5160177 Jl Dr Soetomo, SPBU 5460264 Jl Panjang Jiwo, SPBU 54601113 Jl MERR Kalijudan, SPBU 51601124 Jl Ketintang Raya, SPBU 5460102 Jl Raya Mulyosari, SPBU 54601128 Jl Raya Karang Asem, SPBU 51601108 Jl Raya Mastrip, SPBU 54.601.96 Arjuno Surabaya, dan SPBU 54601119 Jl Lontar, Lidah Kulon.
"Dan sampai akhir Agustus 2023 ini, sudah bertambah dua di wilayah Sidoarjo dan satu di wilayah Bojonegoro," jelas Taufiq.
Yaitu di SPBU 51.612.66 Juanda Sidoarjo, SPBU 54.612.64 Buduran Sidoarjo, dan SPBU 54.621.02 Prayungan, Bojonegoro.
Positifnya respon konsumen terkait BBM Pertamax Green, dari hasil survei yang dilakukan PPN Jatimbalinus, ada tiga hal.
"Pertama, mencoba produk baru. Kedua, manfaat hasil mencoba yang ternyata membuat mesin kendaraan menjadi lebih nyaman, dan ketiga, karena alasan untuk mengurangi polusi udara," jelas Taufiq.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |