Ekonomi

Program Makmur Sukses Tingkatkan Produktivitas Durian Banyuwangi

Sabtu, 09 September 2023 - 16:30 | 90.94k
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi saat berdialog dengan peani durian Desa Songgon, Kecamatan Songgon, yang tergabung dalam kelompok tani Nogo. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi saat berdialog dengan peani durian Desa Songgon, Kecamatan Songgon, yang tergabung dalam kelompok tani Nogo. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero), sukses tingkatkan produktivitas durian Banyuwangi, Jawa Timur.

Hal tersebut terungkap saat Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, berdialog dengan petani durian Desa Songgon, Kecamatan Songgon, yang tergabung dalam kelompok tani Nogo Dino, Jumat kemarin (8/9/2023).

Advertisement

"Kami mengakui produktivitas durian kami meningkat," ucap Ketua Kelompok Tani Nogo Dino, Winarno, Sabtu (9/9/2023).

Menurutnya, program Makmur merupakan solusi bagi petani durian untuk mendapatkan pupuk. Pasalnya, komoditi durian saat ini tidak lagi menjadi komoditi yang mendapat alokasi subsidi pupuk.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, pemerintah hanya menetapkan sembilan komoditi yang berhak menerima subsidi pupuk. Yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, kakao, dan tebu rakyat.

Selain itu, Winarno juga mengaku bahwa produktivitas tanaman duriannya mengalami peningkatan kualitas usai menggunakan pupuk jenis NPK yaitu Phonska Plus, produk PT Petrokimia Gresik yang merupakan anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Dia menceritakan bahwa pohon durian sejatinya akan tetap berbuah meski tidak diberi pupuk, namun kurang bisa maksimal.

"Pohon pasti berbuah tapi belum maksimal karena tidak diberi makan pupuk. Sebelum menggunakan pupuk, kualitas buah saat panen ada yang manis ada yang pahit," cetus Winarno.

"Melalui program Makmur, saya ingin mendapatkan pendampingan untuk memaksimalkan produktivitas dan kualitas,” imbuhnya.

Program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero) ini pun disambut baik oleh petani durian lain. Salah satunya Feri. Menurutnya program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini bisa dimanfaatkan oleh para petani muda dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan pertanian.

“Saya tertarik dengan program Makmur karena banyak manfaat yang bisa kami rasakan. Melalui program Makmur juga kami mendapat banyak manfaat salah satunya kepastian pupuk sehingga petani itu bisa makmur dan Sejahtera,” kata Feri.

Saat bertemu para petani durian Banyuwangi, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menceritakan bahwa program yang diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir pada 2021 dapat menghubungkan petani dengan ekosistem pertanian yang lengkap dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan pendapatan pertanian.

“Melalui program Makmur ini kita, PT Pupuk Indonesia, memberikan kepastian pupuk khususnya nonsubsidi, kemudahan bagi petani mengakses pembiayaan, jaminan asuransi, hingga pendampingan pertanian dari agronomis, serta yang terpenting mendapatkan kemudahan akses ke pasar,” kata Rahmad.

Adapun ekosistem pertanian yang dapat dimanfaatkan oleh petani pada program Makmur mulai dari project leader, lembaga keuangan seperti perbankan, teknologi pertanian, asuransi, agro input, pemerintah daerah dan offtaker.

Dengan banyaknya manfaat, Rahmad mengajak petani durian di Desa Songgon untuk bergabung program Makmur. Pupuk Indonesia akan melakukan demonstration plot (demplot) komoditi durian sebagai untuk membuktikan terjadinya peningkatan kualitas buah, produktivitas, dan pendapatan pertanian.

“Jika program Makmur bermanfaat untuk bapak-bapak, maka saya ajak untuk bergabung, tidak ada biaya untuk bergabung, apalagi program ini menggunakan pupuk nonsubsidi sehingga tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi, karena program Makmur tujuannya membuat Indonesia menjadi makmur, sehingga bisa Makmur Bersama Indonesia,” cetusnya.

Untuk diketahui, program Makmur sendiri telah diimplementasikan di atas lahan seluas 6.341 hektar (ha) di beberapa wilayah di Kabupaten Banyuwangi dengan project leader PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Kalimantan Timur. Sebagai contoh project Banyuwangi Sumber Hidup dengan komoditas padi berhasil mengalami peningkatan produktivitas menjadi 7,3 ton per ha dari yang sebelumnya 5,4 ton per ha. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES