Ekonomi

Jatim Potensial Jadi Pusat Pengembangan Ekosistem Halal

Jumat, 22 September 2023 - 07:32 | 92.04k
Logo halal di salah satu stand kuliner halal Kota Kediri (foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Logo halal di salah satu stand kuliner halal Kota Kediri (foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Provinsi Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah Indonesia, yang didasari dengan penguatan ekosistem halal. Tidak hanya di sektor makanan dan minuman atau kuliner serta fashion, tapi juga sektor kerajinan dan wisata. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Doddy Zulverdi mengungkapkan, Jawa Timur adalah salah satu provinsi dengan populasi penduduk terbanyak di Indonesia. Selain itu, Jawa Timur juga memiliki banyak pondok pesantren.

Advertisement

"Ini akan menjadi modal utama untuk mendorong mengembangkan ekosistem halal," tegasnya usai pembukaan Road to Fesyar 2023 Bank Indonesia Kediri, Kamis (21/09/2023). 

Potensi tersebut merata hampir di semua daerah di Jawa Timur. Berdasarkan catatan Jawa Timur terdapat lebih dari 4000 pondok pesantren. 

"Semua potensial, terutama yang mempunyai basis pesantren yang kuat. Namun di luar itu potensinya juga besar.Jawa Timur harus jadi pusat pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dan dunia," tambahnya. 

Doddy Zulverdi mengungkapkan saat ini kuliner masih menjadi sektor utama pengembangan ekosistem halal. Namun dengan kuliner bisa masuk ke sejumlah sektor lain, pengembangan ekosistem halal bisa terus diperluas.

"Masih banyak kawasan wisata yang belum menyediakan layanan ramah muslim apakah itu penginapannya, tempat ibadahnya atau juga tempat kulinernya," ujarnya. 

Penguatan ekosistem halal di sektor kuliner, menurutnya,  selama ini dilakukan secara merata mulai dari hulu hingga ke hilir. Di sisi hulu, ekosistem dibangun dengan penggunaan bahan baku halal dan juga pengolahan seperti juru sembelih halal. 

Sementara di sisi hilir, salah satu contohnya adalah penetapan zona kuliner halal, sehat dan aman (KHAS) pada sentra kuliner Soto Bok Ijo Tamanan Kota Kediri. "Ini adalah bentuk yang konkrit untuk membangun ekosistem halal," tambahnya. 

Dengan peluang kuliner dalam ekosistem halal yang masih sangat besar, para pelaku UMKM didorong untuk bisa memanfaatkan peluang tersebut. Terutama melalui makanan-makanan atau kuliner khas daerah tersebut. 

"Terutama makanan khas yang halal, hingga keyakinan masyarakat muslim untuk mengkonsumsi makanannya semakin kuat dan ekosistem dari sisi produksi, distribusi hingga konsumsi semakin meluas," tuturnya lagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES