Ekonomi

Impor Jagung Terbatas, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Sebut Penerima Sudah Terdata 

Rabu, 15 November 2023 - 12:44 | 47.00k
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat tiba di Terminal Peti Kemas Teluk Lamong Surabaya, Rabu (15/11/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat tiba di Terminal Peti Kemas Teluk Lamong Surabaya, Rabu (15/11/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Total 21 ribu ton jagung impor asal Argentina tiba di Terminal Peti Kemas Teluk Lamong Surabaya, Rabu (15/11/2023).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, impor jagung merupakan langkah pemerintah dalam mengatasi gagal panen akibat fenomena iklim.

Advertisement

"Presiden Jokowi memutuskan melakukan impor terbatas jagung pipil kering untuk peternak terutama layer dan broiler," kata Arief saat meninjau proses bongkar jagung impor di Terminal Peti Kemas Teluk Lamong Surabaya, Rabu (15/11/2023).

Impor tersebut untuk mengganjal kekurangan stok jagung bagi peternak. Impor jagung pertama sejumlah 21 ribu ton, kemudian menyusul 50 ribu ton dan 70 ribu ton dengan total keseluruhan nantinya 250 ribu ton.

Kepala-Badan-Pangan-Nasional-Arief-Prasetyo-b.jpgKepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Rabu (15/11/2023).(Foto: Lely Yuana)

"Karena 250 ribu ton ini kita siapkan untuk peternak," tandasnya.

Distribusi jagung tersebut sudah melalui proses pendataan by name by address yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian RI melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH). Data tersebut termasuk jumlah penerima dan kuota jagung yang diberikan.

"Tinggal list ini ditandatangani Pak Mentan, setelah itu langsung bisa kita distribusikan, ini untuk membantu sekali lagi teman peternak kemudian nanti harga di hilirnya nggak naik signifikan," ujarnya.

Arief memperkirakan kebutuhan awal jagung tersebut sekitar 250 ribu ton. Meskipun angka impor sebenarnya memungkinkan melebihi itu, tapi Badan Pangan Nasional tidak akan mengambil kuota melampaui jumlah tersebut.

"Tugas Badan Pangan Nasional menjaga harga di tingkat hulu pada saat nanti petani sudah mulai panen," ucap Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES