BPKAD Jatim Dorong Penerapan Digitalisasi Keuangan di Daerah

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah atau BPKAD Jawa Timur mendorong elemen masyarakat mulai menerapkan sistem keuangan berbasis digital.
Dorongan tersebut disampaikan Kepala BPKAD Jatim Aris Mukoyono pada forum Literasi dan Digitalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah di Madiun pada Selasa (14/11/2023) kemarin.
Advertisement
Kepala BPKAD Jawa Timur Aris Mukiyono menjelaskan pemahaman tentang digitalisasi pengelolaan keuangan membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Literasi dan digitalisasi pengelolaan keuangan menjadi agenda penting BPKAD Jatim.
BPKAD ingin memulai gerakan ini dari masyarakat umum yang terdiri atas pelaku UMKM dan BUMDes. Sistem keuangan berbasis digital lebih praktis dengan akuntabilitas yang tepat.
‘’Karena itu, kami berharap penerapan digitalisasi menjadi agenda penting yang harus diwujudkan,’’ ucapnya dalam keterangan, Rabu (15/11/2023).
Forum yang digelar di hotel Aston Madiun, itu menggandeng Komisi C DPRD Jawa Timur dan Bank Jatim. Pesertanya merupakan pelaku UMKM dan BUMDes di Madiun.
Aris menyinggung nilai manfaat pemahaman digitalisasi keuangan bagi UMKM.
"Pelaku UMKM akan mengetahui bagaimana cara memanfaatkan program yang dimiliki perbankan,’’ imbuh Aris.
Para pelaku UMKM mendapat sokongan permodalan dari Bank Jatim saat acara forum Literasi dan Digitalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah di Madiun pada Selasa (14/11/2023) kemarin. (FOTO: Dok. BPKAD Jatim)
Wakil Ketua Komiisi C DPRD Jatim Yohanes Ristu Nugroho mengapresiasi program yang terus digelar hingga pelosok daerah. Menurut dia, literasi dan digitalisasi merupakan strategi yang tepat dalam menguatkan perekonomian di daerah. ‘
"Pemahaman digitalisasi keuangan akan mendorong kemajuan perekonomian, termasuk perekonomian di daerah,’’ ujarnya.
Dia mencontohkan pelaku UMKM yang memiliki peran besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Idealnya, mereka memahami dan menerapkan sistem digitalisasi keuangan. Dengan begitu, kemajuan pelaku UMKM bisa terwujud.
"Otomatis, pertumbuhan ekonomi UMMK yang berada di tingkat pedesaan terus meningkat,’’ imbuh dia.
Sampai saat ini ketangguhan UMKM dalam menghadapi krisis memang telah teruji. Pimpinan Cabang Bank Jatim Madiun Yetti Fitria merinci ada sekitar 65 juta UMKM di Indonesia.
Jumlah tersebut mampu menyedot sekitar 11 ribu tenaga kerja.
"Ini bukti bahwa UMKM memiliki kontribusi besar dan harus terus didorong untuk maju," ujar Yetti.
Ia juga menambahkan salah satu visi misi Bank Jatim adalah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui UMKM. Karena itu, program Literasi dan Digitalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan strategi yang tepat dan dibutuhkan UMKM.
Sebagaimana diketahui, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jawa Timur mendorong elemen masyarakat mulai menerapkan sistem keuangan berbasis digital.
BPKAD Jatim ingin memulai gerakan ini dari masyarakat umum yang terdiri atas pelaku UMKM dan BUMDes. Sistem keuangan berbasis digital lebih praktis dengan akuntabilitas yang tepat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |