Warung Tradisional Bertransformasi ke Retail Modern Berkat Mentorship Program

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sejumlah warung tradisional mulai berbenah ke arah modernisasi. Warung tradisional ini sengaja disiapkan menuju transformasi dan kapabilitas setara retail modern oleh Mitra Bukalapak.
Mitra Bukalapak telah memiliki lebih dari 16,8 juta warung mitra yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah meningkatkan pendapatan mereka lebih dari tiga kali lipat.
Advertisement
VP Mitra Operations & Commerce Becquini Akbar, mengatakan, Mitra Bukalapak merupakan anak perusahaan Bukalapak yang menyasar pemilik warung agar naik kelas seperti retail modern.
Talkshow acara Testimoni Juragan Mitra Bukalapak di Surabaya, Kamis (16/11/2023). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
"Kami menyediakan suplai kepada warung-warung tersebut baik produk fisik, virtual maupun produk kirim uang," katanya saat acara Testimoni Juragan Mitra Bukalapak di Surabaya, Kamis (16/11/2023).
Mita Bukalapak juga memiliki program pemberdayaan yang dikemas dalam Komunitas Juwara. Ada beberapa tipe pembelajaran.
Edukasi dua arah dari Bukalapak kepada mitra maupun dari mitra ke mitra lain yang menularkan kesuksesan mereka.
Mitra Bukalapak memang terbilang istimewa dibandingkan penyedia platform serupa. Terutama berdasarkan kualitas.
"Kita percaya bahwa yang kami sediakan bukan hanya teknologi tapi juga pemberdayaan dan pembinaan sehingga pemilik warung bisa lebih berkembang dalam waktu yang lebih lama," ucapnya.
Program yang sudah dijalankan dalam pemberdayaan adalah Komunitas Juwara. Di sini terdapat perpustakaan juara. Sebuah tempat belajar pengetahuan baru.
Kemudian Spesial Kumpul Juwara (SKJ). Tempat saling bertukar ilmu satu sama lain baik online maupun offline.
Mitra Bukalapak membantu pelaku usaha mikro untuk mendapat tambahan pemasukan dengan variasi produk. Ada produk fisik dan lebih dari 40 jenis produk virtual. Ada pula pelatihan pembinaan bernama Mentorship Program.
Program pendampingan secara daring ini mengumpulkan partisipan dari 50 Mitra asal Surabaya, Gresik, Kediri, Lamongan, Malang, dan Blitar.
Mitra Mentorship Program dirancang untuk mendorong para pemilik warung dan agen individu yang tergabung di Mitra Bukalapak terus berinovasi dan bertransformasi, serta mengatasi berbagai tantangan pengembangan bisnis.
Melalui program ini, para Mitra Bukalapak juga bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan mereka bersaing dengan ritel modern, hingga dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan.
Pada kesempatan ini ada program dari mitra untuk mitra. Bagi mitra yang sukses akan menjadi mentor bagi mentee, sebutan mitra perintis.
Mitra Bukalapak terus berkomitmen memberdayakan para pemilik warung lewat edukasi di Komunitas Juwara, komunitas pemilik warung terbesar di Indonesia. Komunitas ini memiliki lebih dari 137.000 anggota yang tersebar di 50 kabupaten/kota.
Mereka bertemu dalam forum grup bersama agar para mentee tersebut bisa berkembang menuju level yang sama dengan para mentor. Program telah berlangsung pada 18 Oktober sampai 10 November 2023 kemarin.
Mas Jay, salah satu peserta Mitra Mentorship Program asal Sidoarjo bercerita, ia memiliki cita-cita sebelum umur 30 tahun harus punya usaha sendiri.
Lulus kuliah, ia punya modal Rp3 juta. Berjualan pulsa dan aksesoris handphone. Pada 2018 ia mengenal Mitra Bukalapak dan kemudian tertarik terjun di dalamnya.
Fitur-fitur Mitra Bukalapak lengkap, sampai kemudian lapaknya bisa melayani pembayaran seperti PPOB. Kemudian berkembang lagi sampai menjadi warung besar dan hampir mirip minimarket.
Awalnya, Jay bekerja sebagai pegawai minimarket sebelum memutuskan untuk berhenti demi mewujudkan impian memiliki usaha sendiri.
Meski memulai dengan modal yang terbatas, setelah bergabung dengan Mitra Bukalapak, variasi produk di warungnya meningkat dan pelanggan yang datang semakin melonjak. Pendapatan dari bisnisnya, Zaini Mart, melesat hingga mencapai Rp200 juta setiap bulan.
Jay memiliki tekad untuk mengajak pemilik warung lain agar lebih kreatif dalam memaksimalkan potensi warung mereka. Ia ingin berbagi kiat sederhana untuk meningkatkan tampilan produk dan tata letak, serta menciptakan program promosi dan program loyalitas yang dapat menarik lebih banyak pelanggan.
Banyak pemilik warung masih terjebak dalam pola pikir konvensional, di mana produk ditempatkan secara asal-asalan, tidak dikelompokkan, tidak diberi label, dan ditata dengan kurang rapi.
"Padahal, setiap sudut warung memiliki potensi untuk meningkatkan penjualan. Mereka bisa memikat pelanggan dengan tampilan yang menarik dan tata letak yang baik," ungkap Jay.
Karena kesuksesan itulah, Mas Jay terpilih sebagai mentor. Mitra Bukalapak asal Surabaya ini berhasil mentransformasi warungnya yang dulunya terdiri dari satu etalase hingga kini tampak seperti minimarket.
Di Grup Komunitas Juwara, ia kerap membagikan tips kesuksesan. Mulai cara display, tagging harga dan pelayanan.
Menurut Mas Jay, cara display memberikan pengaruh besar bagi market.
Liya Wahyuningsih, mentee di bawah mentoring Mas Jay mengungkapkan bahwa banyak sekali manfaat ia dapat. Program mentorship membawa perubahan besar.
"Biasanya saya naruh asal naruh. Sekarang lebih rapi, anak-anak nyari apa langsung ketemu dan saya juga cepat melayani pelanggan," katanya.
Ada juga cara mengunggah dan mengedit video berupa promosi produk di aplikasi media sosial. Pelanggan jadi lebih banyak dan tertarik.
Awal bertemu aplikasi ini, ia ditawari tetangga. Modalnya Rp300 ribu. Saat itu hanya satu meja. Setelah empat tahun berjalan, ia mampu membangun warung.
Wanita 37 tahun asal Malang tersebut sangat bersyukur dapat bergabung sebagai Mitra Bukalapak.
"Alhamdulillah saat ini Rp10 juta kita dapatkan per bulan," kisahnya.
Sementara itu, mentee terpilih, Liya mengaku turut mengalami transformasi signifikan karena berhasil mengembangkan usaha dari satu meja di teras rumah jadi warung tetap, setelah bergabung dengan Mitra Bukalapak di tahun 2019.
Untuk program di Jawa Timur ini, Liya Wahyuningsih asal Malang, terpilih sebagai mentee dengan transformasi terbaik sehingga berhak mendapatkan hadiah smartphone untuk menunjang bisnis dan transformasi warungnya.
“Sejak bergabung dengan Mitra Bukalapak, pendapatan saya mengalami peningkatan hingga 10 kali lipat dan saya percaya, program ini bisa membawa keuntungan warung yang lebih baik lagi untuk saya dan keluarga,” ujar Liya.
"Sebelum gabung, omzet saya Rp30 juta per bulan. Setelah gabung Mitra Bukalapak omzet saya Rp200 juta per bulan," katanya menambahkan.
Mitra Bukalapak, penyedia platform online-to-offline (O2O) milik Bukalapak, memperkenalkan Mitra Mentorship Program sebagai wujud komitmen mendukung perkembangan bisnis warung di Jawa Timur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |