Ekonomi

Sebut Stok Bahan Pokok Aman Selama Nataru, Sekda DIY: Jangan Ada Panic Buying

Jumat, 15 Desember 2023 - 10:41 | 33.38k
Bupati Sleman Kustini ketika memantau harga dan stok bahan pokok pangan di Pasar Pakem, Sleman, Yogyakarta. (FOTO: Pemda DIY)
Bupati Sleman Kustini ketika memantau harga dan stok bahan pokok pangan di Pasar Pakem, Sleman, Yogyakarta. (FOTO: Pemda DIY)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sekretaris Daerah atau Sekda DIY, Beny Suharsono meminta masyarakat tidak panic buying atau aksi borong terhadap komoditas bahan pokok pangan jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 atau Nataru.

“Jangan sampai terjadi panic buying atau ramai-ramai kemudian kita borong. Hal itu akan mempengaruhi tingkat inflasi,” kata Beny Suharsono, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (15/12/2023).

Advertisement

Beny menyebutkan, memang terjadi perbedaan harga beberapa bahan pokok pangan antara kabupaten dan kota se-DIY. Namun, perbedaan harga tersebut tidak begitu ekstrem atau tajam.

“Kemudian terjadi sedikit (kenaikan) volume permintaan, namun (pasokan) masih stabil pada tataran di distributor. Jadi antara distributor dan supplier itu (pasokan) masih terjaga. Sehingga berikutnya, yang kita lakukan adalah komunikasi koordinasi lintas wilayah untuk menjaga pasokan,” terang Beny.

Adapun terkait komoditas cabai menurutnya, harga komoditas tersebut masih relatif tinggi apabila dibandingkan dengan harga komoditas pangan pokok lain yang relatif terkendali.

Selain karena musim kemarau panjang tahun ini, Benny menilai kebiasaan pola tanam komoditas cabai yang dilakukan secara serentak membuat DIY kesulitan menyediakan pasokan komoditas secara berkelanjutan, sehingga harga komoditas tersebut menjadi relatif cukup tinggi.

“Kebiasaan kita menanamnya bareng-bareng sehingga panen itu bersama-sama, raya. Jadi suplai yang diciptakan itu tidak bisa terbendung oleh kita,” imbuh Beny.

Dengan demikian, sebagai upaya untuk menjaga pasokan komoditas cabai, Beny mengatakan bahwa di Kabupaten Sleman, Bank Indonesia (BI) telah menggulirkan program lelang cabai.

“Sekali lagi jangan sampai terjadi ‘panic buying'. Karena stoknya tersedia dan itu aman. Itu nanti terjaga oleh kita dibantu oleh Bulog, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Kemudian distribusi di lapangan dibantu oleh Dinas Perhubungan,” tandas Beny.

Terpisah, khusus di Kabupaten Sleman, ketersediaan bahan pokok menyambut libur Nataru kali ini masih aman. Pemerintah Kabupaten Sleman bersama Bulog dan tim Pengendali Inflasi Daerah Biro Perekonomian DIY secara intensif memantau harga di tengah masyarakat.

“Tim pengendali inflasi berkeliling di pasar-pasar di seluruh kapanewon/kecamatan di Kabupaten Sleman. Hasilnya, stok panga naman dan harga masih terkendali,” kata Bupati Sleman Kustini.

Untuk harga bahan pokok seperti beras standar yaitu Rp 15 ribu per kg dan Rp 13 ribu per kg. Untuk mencegah kenaikan, Bulog akan menggelar operasi pasar murah dengan tujuh komoditas utama. Yaitu beras medium SPHP seharga Rp 52 ribu per 5 kg, beras premium bawana Rp 59.500 per 5 kg, dan beras premium kita Rp 59.500,00 per 5 kg.

Selanjutnya, minyak kita Rp11.500,00 per liter, gula pasir Rp13.00,00 per kilo, dan tepung terigu tulip Rp8.500,00 per kilo. Sedangkan Pinsar Sleman mendistribusikan Telur ayam dengan harga Rp24.000,00 per kilo.

“Sampai saat ini, harga gula juga sama, minyak gandum maupun telur. Nanti, pasar murah akan diselenggarakan di 17 Kapanewon. Komoditas yang dijual dalam pasar murah yaitu bahan pokok seperti beras rumah gula, minyak gandum dan telur,” tandas Kustini usai memantau stok bahan pokok jelang libur Nataru. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES