GIPI Bali Minta Pemprov Alokasikan Dana Pungutan Wisman untuk Hal ini

TIMESINDONESIA, BALI – Mekanisme pungutan Wisatawan Mancanegara yang akan diberlakukan pada 14 Februari mendatang mulai di bahas Pemerintah Provinsi Bali bersama Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Bali (GIPI Bali).
Ini dilakukan manakala Penjabat Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya menerima audiensi Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana di Ruang Adi Sabha Kantor Gubernur Bali Selasa (2/1/2024). Membahas sejumlah isu di bidang pariwisata, pertemuan ini juga mencarikan beberapa solusi terkait persoalan pariwisata di Bali.
Advertisement
Ida Bagus Agung Partha Adnyana yang hadir bersama pimpinan asosiasi industri pariwisata yang tergabung dalam GIPI menyampaikan optimisme terhadap perkembangan pariwisata Bali di tahun 2024.
“Sebagaimana sudah diketahui bersama, perekonomian daerah Bali banyak bertumpu pada sektor pariwisata dan secara umum saat ini sudah baik. Saya optimis di tahun 2024 ini, tapi tetap harus berhati-hati,” ujar pria yang akrab disapa Gus Agung ini.
Menurutnya, pariwisata merupakan sektor rentan yang harus mewaspadai isu seperti dukungan infrastruktur dan situasi global yang masih diwarnai ketegangan.
"Selain kejelasan mekanisme pemungutan, kami harapkan penggunaan dana yang terkumpul dari pungutan Wisman nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan," tuturnya.
Kendati di Perda secara khusus memang sudah disebutkan pemanfaatannya yaitu untuk penanganan sampah dan penguatan budaya namun ia menilai Itu masih agak abstrak dan belum ada dampak langsung bagi wisatawan mancanegara.
"Jika memungkinkan, kami menyarankan revisi Perda hingga dapat mengakomodir peruntukan lain seperti asuransi," ujarnya. Karena dari informasi yang diperoleh dari Bali Medical Tourism Association, ada sejumlah kasus dimana wisman yang tak bisa membayar biaya pengobatan ketika sakit atau mengalami kecelakaan saat liburan di Bali.
“Karena tidak semua wisman tercover asuransi dan bila memungkinkan, dana pungutan wisman disisihkan juga untuk mengcover biaya itu,” usulnya.
Hal lain disampaikan pimpinan asosiasi industri pariwisata yang tergabung dalam GIPI Bali juga secara bergantian menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan isu pariwisata.
Ketua ASITA Bali I Putu Winastra mengungkap bahwa ada 400 biro perjalanan yang ada di bawah naungan organisasi yang dipimpinnya.
"Kami mengharapkan penataan yang lebih baik pada Daerah Tujuan Wisata (DTW) untuk memberi kenyamanan bagi wisatawan," pintanya.
Sementara Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Nuarta mengharapkan adanya penegakan hukum pada keberadaan guide liar.
Menanggapi tren positif perkembangan pariwisata Bali, Pj. Gubernur Mahendra Jaya memberikan apresiasinya terhadap semua pihak yang telah mendukung pariwisata di Bali.
"Kami yakin seluruh komponen memberi perhatian serius pada sektor pariwisata karena sebagaimana diketahui Bali tak memiliki sumber daya alam berupa tambang seperti daerah lain. Terima kasih saya sampaikan kepada jajaran GIPI Bali, karena pariwisata Bali bisa tumbuh seperti ini karena peran bapak dan ibu,” ucapnya.
Ia mengungkap bahwa Pemprov Bali juga terus mengupayakan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendukung sektor pariwisata, salah satunya bidang infrastruktur transportasi yaitu rencana pengembangan LRT.
"Soal pungutan wisman, Pemprov mengupayakan mekanisme terbaik agar tak mengganggu kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata," ujarnya.
Untuk mekanisme pemungutan, Pemprov Bali telah menetapkan tiga alternatif. Untuk alternatif pertama, Pemprov Bali mendorong wisman melakukan pembayaran sebelum tiba di Bali melalui aplikasi Love Bali.
Alternatif kedua, Pemprov juga memfasilitasi pembayaran di bandara dan alternatif ketiga yang akan di intensifkan adalah pembayaran yang dilakukan ketika tamu tiba di tempat mereka menginap. "Tentunya dalam pelaksanaannya akan terus kita lakukan evaluasi,” katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |