Studi INDEF: Digitalisasi UMKM Hasilkan Peningkatan Omzet dan Lapangan Kerja

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Era digital telah membawa transformasi signifikan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Institut untuk Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) merilis studi berjudul "Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia," yang menyoroti dampak substansial digitalisasi terhadap pertumbuhan UMKM.
Studi INDEF ini melibatkan survei terhadap 254 pelaku UMKM di wilayah Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa pada Desember 2023. Studi ini menemukan bahwa platform digital telah menjadi strategi utama dalam mengembangkan bisnis UMKM.
Advertisement
Pada masa pertumbuhan ekonomi digital, pelaku UMKM semakin menyadari pentingnya digitalisasi bisnis. Sebanyak 33,86% UMKM yang awalnya berjualan secara offline, kini telah beralih ke penjualan online. Sementara 61,02% memanfaatkan kanal offline dan online secara bersamaan.
Aplikasi media sosial dan e-commerce menjadi dua platform online utama yang digunakan UMKM. Platform seperti Shopee, Facebook Marketplace, dan Instagram Shop menjadi pilihan teratas. Studi INDEF ini juga menemukan bahwa 5,12% UMKM menggunakan platform digital sebagai satu-satunya sarana dalam berjualan.
Salah satu hasil paling menonjol dari digitalisasi adalah peningkatan omzet dan penciptaan lapangan kerja baru. Sebanyak 88,37% pelaku UMKM yang sebelumnya berjualan offline mengalami peningkatan omzet setelah beralih ke digital. 66,28% di antaranya mencatat kenaikan omzet hingga 50%.
Digitalisasi juga membantu menciptakan lapangan kerja baru. Dengan 24,42% pelaku UMKM menambahkan tenaga kerja hingga 2 orang setelah melakukan digitalisasi.
Selain itu, studi INDEF menggarisbawahi peran penting program pelatihan UMKM yang diadakan oleh perusahaan e-commerce. Sebanyak 34,65% UMKM mengetahui tentang program pelatihan ini.
Ada tiga program yang paling banyak diketahui yakni Shopee's Kampus UMKM (Ekspor), Program Ekspor Shopee, dan Sekolah Kilat Seller Tokopedia.
Diskusi publik yang diadakan bersamaan dengan peluncuran studi ini turut menghadirkan narasumber seperti Dr. Riza Damanik (Kementerian Koperasi dan UKM); Prof. Puji Wahono (Universitas Negeri Jakarta); Eko Listiyanto (INDEF); dan Izzudin Al Farras (Center of Digital Economy and SMEs INDEF). Mereka menyampaikan pandangan dan rekomendasi terkait pemanfaatan platform digital untuk kemajuan UMKM di Indonesia.
Dengan data dan temuan ini, INDEF menekankan pentingnya digitalisasi bagi UMKM di Indonesia. Platform digital tidak hanya memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan omzet, tetapi juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja baru dan pengembangan ekonomi secara keseluruhan. Studi ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan inspirasi bagi pelaku UMKM untuk lebih memanfaatkan teknologi digital dalam bisnis mereka.
Studi INDEF ini menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana digitalisasi telah memainkan peran penting dalam perkembangan UMKM di Indonesia. Dengan adopsi teknologi digital, UMKM di Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan omzet dan efisiensi bisnis, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rifky Rezfany |