Kebutuhan Daging di Banyuwangi Masih Tinggi, Stok Aman

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sejak perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 lalu, kebutuhan daging masyarakat Bumi Blambangan masih terbilang tinggi. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) terus berupaya memenuhi ketersediaan daging hingga upacara besar keagamaan yang akan datang.
Kepala Bidang (Kabid) Budidaya dan Usaha Peternakan Dispertan Banyuwangi Abdurrazak menjelaskan, jika kebutuhan daging yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini, setelah menghadapi perayaan Nataru hingga saat ini diperkirakan masih cukup tinggi.
Advertisement
Meski begitu, Razak, sapaan dari Abdurrazak, mengimbau agar tidak khawatir. Pasalnya ketersediaan daging mulai dari daging domba, kambing hingga sapi untuk sekarang bisa digolongkan melimpah dan terbilang aman.
“Sekarang ini terdapat 130 ribu ekor kambing ternak dan 270 ribu ekor domba yang tersedia di Banyuwangi,” Kata Razak, Selasa (30/1/2024).
Bukan hanya itu, nantinya sapi jantan maupun sapi betina yang sudah afkir akan disiapkan dengan dipotong untuk memenuhi stok daging. Razak juga mengaku, pada momen perayaan keagamaan dan hari raya besar nantinya, kebutuhan daging di Banyuwangi diprediksi bisa melonjak naik mencapai lebih dari 170 ton per bulan.
“Terlebih akan mendekati hari raya Imlek. Namun, kami pastikan ketersediaan barang surplus dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” tuturnya.
Selain untuk stok pangan daerah di Banyuwangi, Razak menambahkan, hewan ternak yang tersedia mulai dari sapi, kambing hingga domba yang ada, juga bakal dikirim ke sejumlah wilayah yang membutuhkan suplai daging. Hal tersebut dijalankan, karena stok hewan ternak yang tersedia masih dalam kondisi yang cukup melimpah.
Dipaparkan Razak, untuk pemotongan sapi di Banyuwangi normalnya per hari dilakukan penyembelih kurang lebih 32 sampai 34 ekor. Namun jika ada kegiatan atau perayaan besar keagamaan yang berlangsung, maka kebutuhan daging ternak akan mengalami peningkatan kuantitas lebih banyak sekitar 10 hingga 15 persen.
”Kami berharap meski kebutuhan akan daging terkadang terus meningkat kami terus berusaha menyediakan stok yang cukup,” tandasnya.
“Banyuwangi juga selalu surplus dan menyandang juara satu se indonesia untuk penanganan inflasi daerah," Imbuh Razak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |