Sukses Kuasai Pasar Jepang, Mr Ishii Bidik Amerika Timur Hingga Australia

TIMESINDONESIA, SURABAYA – PT Ambico selalu produsen turunan umbi porang bernama Mr Ishii berambisi memperluas market ekspor pada tahun ini.
Brand produk konnyaku dan shirataki di Indonesia yang diproduksi sejak 1971 tersebut membidik pasar Amerika Timur, Jerman dan Australia.
Advertisement
PT Ambico sebelumnya telah berhasil merajai pasar Jepang dan negara-negara lain di Asia seperti Korea dalam kurun waktu lima dekade terakhir baik dalam produksi bahan baku maupun produk turunan. Apalagi belum banyak kompetitor serupa dengan tingkat kualitas yang sama.
"Yang di Jepang itu hampir 100 persen dari kita," terang Charlie Shirataki, Influencer Expert Porang sekaligus Chief Markerting Officer Brand Mr Ishii di Surabaya, Selasa (27/2/2024).
PT Ambico memiliki 60 hektare lahan porang organik di Kawasan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Ketersediaan bahan baku yang melimpah menjadi pertimbangan perluasan pemasaran di negara-negara lain. Baru-baru ini, Ambico dengan produk Mr Ishii juga telah memasuki Singapura dan Malaysia. Target ekspor pada tahun ini bakal diperluas.
"Jujur saya lagi pengen menyentuh Amerika Timur seperti New York dan sekitarnya, Jerman dan Australia yang masih cukup 'basah'," ungkap Charlie.
Ia mengungkapkan optimisme bahwa pasar makanan berbahan dasar shirataki masih akan berkembang di tengah tren gaya hidup sehat yang semakin meningkat.
Namun tak hanya di negara-negara kawasan ekspor. Tetapi juga di Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah konsumer nasi paling tinggi, Mr Ishii menjadi jawaban makanan pendukung gaya hidup sehat yang hadir di Indonesia sejak 2014.
Tren gaya hidup sehat ini lebih mempertimbangkan pengurangan nasi dalam diet karbo untuk meminimalisir gula darah.
"Potensi pemasaran shirataki di Indonesia sudah pasti peluangnya gede banget," kata Charlie saat acara ISHII Daily persembahan MR Ishii Bersama Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) di Restoran De Bun Surabaya.
Mr Ishii sengaja menyasar market yang berbasis gaya hidup, diet dan kecantikan. Pabrikan juga menggandeng influencer maupun review jujur konsumen sebagai strategi marketing. Banyak pesohor mengonsumsi shirataki sebagai makanan pengganti atau diversifikasi nasi.
Di tengah tren konsumsi makanan sehat tinggi serat, Charlie menjelaskan jika Mr Ishii mencatat penjualan produk cukup tinggi berkali lipat di negara tujuan ekspor maupun di Indonesia. Jakarta terpantau menyumbang angka penjualan paling besar untuk pasar nasional.
Soal menghadapi kompetitor yang bermain di sektor serupa, Mr Ishii memilih menggencarkan edukasi melalui berbagai event dan menggandeng hotel, restoran dan kafe (horeka) untuk berkembang bersama mengenalkan aneka hidangan shirataki.
"Jujur saya pengen banget semua horeka di Indonesia mulai ada menu shiratakinya," kata Charlie.
Ia juga ingin agar orang Indonesia melek dan bisa membedakan antara shirataki asli dan shirataki palsu. Shirataki asli memiliki ciri bening dan kenyal seperti jelly padat. Sedangkan shirataki palsu seperti nasi putih. Produk palsu ini muncul seiring tren industri tanam porang yang marak beberapa tahun terakhir tanpa pengawasan ketat.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |