Jelang Ramadan 2024, Harga Beras di Banyuwangi Mulai Berangsur Turun

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kabar baik bagi masyarakat menyongsong bulan suci Ramadan 2024, pasalnya, harga beras di Banyuwangi Jawa Timur, mulai menunjukkan penurunan harga.
Sempat menjadi topik hangat berbagai wilayah di Indonesia jika harga beras yang kian meroket melampaui harga eceran tertinggi (HET). Sebelumnya di pasar Banyuwangi, tercatat harga tertinggi beras kurang lebih Rp17.000 per kilogram.
Advertisement
Koordinator Pasar Banyuwangi, Selamet Hariyadi, melalui staf petugas pasar Banyuwangi, Arista Lila Candra menjelaskan, harga beras premium yang sebelumnya hampir menyentuh angka Rp17.000 per kilogram, kini mulai menurun di harga Rp16.200 hingga Rp15.600 per kilogram.
Penurunan harga beras tersebut, Aris sapaan akrab Arista Lila Candra itu menambahkan, tidak hanya terjadi untuk beras jenis premium saja. Namun juga jenis beras medium pun mengalami penurunan harga yang cukup miring.
Terdata sebelumnya harga beras medium mencapai Rp.15.000 per kilogram, kini menjadi Rp.14.500 sampai Rp.10.900 per kilogram. ”Ini salah satu kabar yang cukup melegakan, tidak hanya bagi pembeli namun juga pedagang. Setelah survei di lapangan banyak pedagang yang merasa lega dan berharap stok yang belum terjual segera laku,” kata Aris, pada Sabtu (2/3/2024).
Aris juga mengungkapkan, penurunan harga beras terjadi secara bertahap. Dalam beberapa hari ke belakang, harga beras dinilai sangat fluktuatif yang bisa mengalami kenaikan drastis serta mengalami penurunan meski hanya beberapa rupiah saja.
Namun menurut perhitungan Aris, dalam sepekan terakhir harga beras terus mengalami kemerosotan harga. Apabila menilik data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, penurunan harga beras premium mulai terjadi pada tanggal 28 Februari yakni seharga Rp15.600 per kilogram, yang bertahan hingga 2 Maret.
”Meskipun turunnya hanya berkisar Rp500, saja itu juga sangat lumayan. Karena jika terus naik pedagang juga sulit menjual beras yang ada. Kecuali ada stok beras SPHP yang harganya sudah ditentukan,” jelasnya.
Dengan kabar ini, Aris berharap, memasuki awal bulan Maret tidak hanya harga beras yang menurun namun bisa disusul beberapa jenis kebutuhan pokok lainnya. Sehingga tidak hanya pedagang yang bisa meraup untung namun para pembeli juga dapat berbelanja dengan tenang. ”Apalagi sebentar lagi sudah memasuki bulan suci Ramadan 2024, harapannya semoga harga bisa landai dulu,” cetus Aris. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |