Umumkan Kehadiran PT Bhakti Bumi Sentosa dan PT Cipta Kemakmuran Mitra, ini Target Harita Nickel

TIMESINDONESIA, TERNATE – Untuk meningkatkan efisensi strategis perusahaan, untuk memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dan meningkatkan efisiensi operasional, Harita Nickel tambah dua entittas baru.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan ini, mengumumkan pendirian dua entitas baru, PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) dan PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM).
Advertisement
Seperti yang disampikan oleh Roy Arman Arfandy, Direktur Utama Harita Nickel, bahwa penambahan dua unit usaha adalah langkah signifikan dalam strategi untuk tingkatkan keberlanjutan dan efesiensi perusahaan.
“Pembentukan kedua unit usaha ini merupakan langkah signifikan dalam strategi kami untuk meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi operasional. Dengan mengolah sisa hasil produksi menjadi produk yang lebih bernilai, kami tidak hanya mengoptimalkan operasi kami, tetapi juga memperkuat komitmen kami terhadap pengelolaan lingkungan,” jelas Areman, Selasa (28/05/2024).
Dua unit usaha yang didirikan ini memliki fokus yang berbeda, PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) didirikan dengan fokus pada peningkatan praktik pengelolaan sisa hasil produksi. Entitas ini akan mengolah sisa hasil produksi dari proses HPAL, berupa tailing, menjadi barang-barang bernilai ekonomi, selaras dengan prinsip ekonomi sirkular dengan mengubah sisa hasil produksi menjadi produk bernilai tambah.
PT BBS juga kata Arman akan berkontribusi pada tujuan keberlanjutan perusahaan dan efisiensi operasional.
PT Halmahera Persada Lygend (anak perusahaan yang dimiliki langsung sebesar 45% oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk) memegang 21.026 saham (kepemilikan 94,24%), sementara Hong Kong Blue Whale International Limited memegang 1.285 saham (kepemilikan 5,76%).
Sedangkan PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM) didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan memproduksi kapur tohor atau quicklime. Salah satu bahan utama yang diperlukan untuk proses pemurnian bijih nickel kadar rendah menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL).
Unit usaha baru Harita Nickel ini bertujuan untuk memastikan stabilitas dan efisiensi pasokan bahan utama ini, sehingga mendukung proses produksi dan efektivitas operasional secara keseluruhan.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel) memegang 4.040 saham (kepemilikan 40%), sementara Hong Kong Blue Whale International Limited memegang 6.060 saham (kepemilikan 60%).
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |