Ekonomi

Kebutuhan Terus Meningkat, PHE Siapkan Strategi Hadapi Era Energi Transisi

Rabu, 05 Juni 2024 - 05:34 | 34.49k
Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita, dalam Media Gathering Pertamina EP Cepu di Bandung. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita, dalam Media Gathering Pertamina EP Cepu di Bandung. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNGPertamina Hulu Energi (PHE) memprediksi permintaan energi fosil akan terus meningkat hingga 2050 mendatang. Untuk itu, Subholding Upstream Pertamina ini siap menghadapi era energi transisi melalui dekarbonisasi.

Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita, dalam Media Gathering Pertamina EP Cepu di Bandung, mengatakan jika saat ini industri hulu migas harus mampu menjawab peluang.

Advertisement

"PHE mempunyai strategi energi transisi berupa gas transition, decarbonization, serta potential new business carbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilization & storage (CCUS)," terang Arya, Selasa (4/6/2024).

Arya menjelaskan, tantangan yang dihadapi oleh industri hulu migas saat ini adalah ketahanan energi nasional. Dia memprediksi permintaan kebutuhan energi fosil diperkirakan terus meningkat hingga 2050.

Adanya peningkatan persentase penggunaan gas sebagai energi fosil yang bersih, menunjukkan bahwa gas sebagai energi transisi berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri. 

Menjawab kebutuhan energi transisi, Pertamina menjalankan berbagai project untuk mengembangkan gas, salah satunya adalah Jambaran- Tiung Biru (JTB) yang berada di wilayah kerja Zona 12 Regional Indonesia Timur. 

"Saat ini JTB berhasil mencatat capaian produksi full capacity 192 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) dengan stabil untuk jangka waktu yang panjang," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Fauziah Rikani, yang menjelaskan mengenai perkembangan industri migas saat ini. 

"Industri hulu migas mempunyai peran yang penting sebagai sumber penerimaan negara. Kami mempunyai strategi utama untuk mencapai target produksi nasional 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 milyar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2033," terang Nyimas Rikani.

Sejalan dengan hal tersebut, Arya juga menjelaskan pencapaian PHE sepanjang tahun 2023. PHE berhasil mencatatkan produksi minyak sebesar 566 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.766 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1.044 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD). 

Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi gas sebesar 5,40% dari tahun 2022. Seluruh pencapaian tersebut didukung dari seluruh entitas afiliasi PHE yaitu regional Sumatera, regional Jawa, regional Kalimantan, regional Indonesia Timur, regional Internasional, Elnusa, Badak LNG, dan Pertamina Drilling Service Indonesia.  

PHE juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran 20 sumur eksplorasi, 799 sumur pengembangan, 837 workover dan 32.624 well services. Selain itu, PHE juga mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 1.512 km2. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES