Aksi Profit Taking Saham Lapis Kedua, IHSG Sulit Berkembang

TIMESINDONESIA, MALANG – Di tengah kondisi bursa global yang naik tajam pada pergerakan kemarin, IHSG hanya ditutup dengan kenaikan mini 13,37 poin (+0,18 persen) pada level psikologis 7.300.
Aksi profit taking yang mulai terlihat pada saham-saham lapis kedua, terutama pada saham BREN dan ARTO, yang bobotnya cukup besar bagi pergerakan IHSG, telah membuat IHSG terlihat kesulitan untuk bergerak naik terlalu banyak.
Advertisement
Kondisi ini sedikit diperburuk dengan sentimen dari indeks global, yang pada pergerakan semalam juga hanya bergerak bervariasi. Munculnya keyakinan dari trader bahwa The Fed kemungkinan besar akan mulai menurunkan suku bunga di bulan September, membuat indeks Dow Jones Industrial (DJI) hanya naik tipis 0,082 persen, sedangkan SP500 turun 0,88 persen, dan Nasdaq turun 1,92 persen.
Satrio Utomo, pengamat Pasar Modal dari Komunitas Saham RencanaTrading, mengatakan ancaman aksi profit taking dan sentimen dari indeks global yang cenderung negatif, sepertinya bakal tetap membuat IHSG sulit untuk berkembang.
“IHSG pada hari ini (12/7/2024), diperkirakan bakal bergerak bervariasi pada kisaran sempit 7.270 - 7.330,” ujarnya.
Hingga penutupan kemarin, IHSG masih berada dalam trend naik jangka pendek. Trend naik jangka pendek ini akan berakhir jika IHSG gagal untuk ditutup diatas Suport Pertama di level 7.270.
Pada perdagangan kemarin, aksi profit taking sebenarnya terlihat sudah cukup merata. Selain pada Saham Big Caps Gorengan (BREN dan ARTO), aksi profit taking setidaknya juga sudah mulai terlihat pada saham-saham komoditas batubara, konstruksi, dan bahkan sektor otomotif.
Ia mengingatkan, trader saham sebaiknya mengawasi dengan ketat saham-saham yang sedang dalam portfolio, dan turut melakukan aksi profit taking jika saham yang sedang dipegang mengakhiri tren naik jangka pendeknya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Rizal Dani |